Denpasar,(DOC) – Tokoh masyarakat Bali Anak Agung Gde Agung mengapresiasi langkah cepat Menteri Sosial Tri Rismaharini membantu masyarakat terdampak bencana gempa di Bali. Gde menilai Mensos merupakan pemimpin dengan “sense of crisis” tinggi.
“Saya sebagai perwakilan masyarakat Bali sangat mengapresiasi kunjungan Ibu Mensos. Beliau datang langsung ke lokasi bencana, menemui warga dan menyalurkan bantuan,” kata Gde Agung di Bali (21/10). Pernyataan Gde Agung disampaikan sebagai respon usai berkunjung bersama Mensos ke lokasi gempa di Bangli (18/10).
Menurut Gde, gaya kepemimpinan Mensos patut menjadi referensi para pemangku kebijakan baik di daerah maupun di pusat. “Bu Mensos tidak canggung melintasi danau dengan perahu. Dia bertemu langsung dan mendengarkan dengan sabar aspirasi warga,” kata anggota Komite lll Dewan Pimpinan Daerah (DPD) RI tersebut.
Dari diskusi di lokasi bencana seperti di Desa Trunyan, Mensos langsung mengeksekusi berbagai keputusan yang memberikan solusi dan manfaat. Seperti menginstruksikan pendirian lumbung sosial, tenda untuk relokasi warga dan juga menawarkan bantuan perahu,” kata mantan Bupati Badung itu.
Kebiasaan Mensos yang kerap langsung terjun ke lapangan, menurut Gde Agung, membawa kelebihan tersendiri. “Dengan cara tersebut justru membuat masalah bisa dipotret langsung di lokasi kejadian tanpa prosedur panjang,” katanya.
Gde Agung memastikan, Komite III DPD RI telah dan akan terus menjalin kerja sama dengan Kementerian Sosial. “Kerja sama dengan Kementerian Sosial akan terus terjalin dengan baik. Bahkan ke depan, kedua pihak harus meningkatkan sinergi. Karena permasalahan sosial ini begerak dinamis sejalan dengan dampak pandemi yang menimbulkan berbagai permasalahan termasuk kemiskinan,” katanya.
DPD RI akan terus mendukung dan melakukan pengawasan terhadap berbagai program Kemensos. “Program Kemensos di bawah Bu Risma sudah on the track . DPD memastikan akan terus mendukung Bu Risma,” katanya.
Pandangan umum yang menyatakan Mensos sering marah, bagi Gde Agung bukan persoalan serius. “Saya lama berteman dengan beliau sejak beliau Wali Kota Surabaya. Wajar beliau marah karena ada persoalan terkait hajat hidup orang banyak yang tidak berjalan baik. Seperti bantuan sosial yang tidak tersalurkan, terlambat atau salah sasaran,” katanya.
Bansos untuk Bali
Bantuan sosial dari Kemensos untuk Provinsi Bali total sebesar Rp474.101.575.000. Bantuan terdiri dari Program Keluarga Harapan (PKH) sebesar Rp214,8 miliar dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT)/Kartu Sembako sebesar Rp259,2 miliar.
Untuk BPNT di Provinsi Bali menjangkau 19.358 KPM. Data menunjukkan, yang belum transaksi di Kabupaten Badung sebanyak 460 KPM, Jembrana sebanyak 2.727 KPM, Tabanan sebanyak 1.872 KPM, Gianyar 3.563 KPM, Denpasar 741 KPM, Klungkung sebanyak 1.690 KPM, Bangli 2.807 KPM, Buleleng 2.735 KPM, dan Karangasem 2.763 KPM.
Adapun untuk PKH, berdasarkan data per tanggal 18 Oktober 2021, pada Tahap 3, PKH di Provinsi Bali menjangkau 106.859 KPM dengan nila bantuan Rp73,913 miliar. Berdasarkan data per 14 Oktober, pada tahap 3 diketahui sebanyak 3.317 KPM di Provinsi Bali tidak transaksi.(hm/r7)