Surabaya,(DOC) – Indonesia di sebut-sebut menempati peringkat ketiga fatherless country, yaitu di mana ayah tidak hadir dalam proses tumbuh kembang anak. Padahal peran ayah di nilai sangat penting dalam pertumbuhan anak, baik fisik maupun psikologisnya.
Pada momen peringatan Hari Anak Nasional (HAN) tanggal 23 Juli 2023 hari ini, Ketua Komisi D DPRD Surabaya, Khusnul Khotimah memberikan perhatian pada fenomena tersebut. Sebab jangan sampai anak-anak di Kota Pahlawan kehilangan peran ayah dalam perkembangan dan pendidikan karakternya.
“Fatherless ini muncul sebagai akibat dari hilangnya peran ayah dalam pengasuhan dan tumbuh kembang anak. Fatherless sebenarnya bukan hanya soal kehadiran dan keterlibatan secara fisik saja tapi juga secara psikologis anak,” ujar Khusnul, di konfirmasi, Minggu(23/7/2023).
Menurut Khusnul, fenomena fatherless tidak hanya di alami dan di rasakan anak yatim saja. Tapi juga di alami oleh anak yang mempunyai figur ayah, namun tidak berkontribusi dalam pengasuhan.
Kondisi itu bisa terjadi, lanjutnya, karena sang ayah terlalu sibuk bekerja, bahkan kondisi terburuknya adalah sang ayah memang acuh terhadap perkembangan anaknya. Semua di bebankan kepada ibunya untuk mengasuh, dan sekolah sebagai tempat pendidikan anaknya.
“Seiring dengan berjalannya waktu, fenomena fatherless ini mungkin akan semakin sulit di tangani. Hal itu di karenakan prioritas dan kebutuhan materiil masyarakat yang telah bertambah. Jadi sekarang harus gencar di sosialisasikan akan pentingnya peran ayah untuk perkembangan anaknya,” tegas Khusnul.
Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Surabaya ini mengatakan, momentum HAN yang jatuh pada 23 Juli 2023 ini, menjadi momentum pengingat dan penguat kolaborasi antara kedua orang tua, sekolah dan lingkungan masyarakat. Agar bersama-sama melakukan pola pengasuhan yang sesuai dengan harapan, hingga anak-anak bisa tumbuh dengan aman dan nyaman.
“Dalam peringatan Hari Anak Nasional 2023 ini, Surabaya kembali mendapatkan predikat Kota Layak Anak Kategori Utama. Semoga penghargaan ini bukan sekadar penghargaan, tapi juga menjadi cambuk menciptakan anak-anak yang betul mendapat perhatian secara fisik dan psikologisnya. Utamanya dari seorang ayah. Selamat Hari Anak Nasional. Anak Terlindungi, Indonesia Maju,” pungkasnya.(robby/r7)