Surabaya, (DOC) – Ketua Komisi D DPRD Surabaya, Khusnul Khotimah, memberikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah bekerja keras, mewujudkan mimpi Kota Surabaya untuk bisa masuk menjadi salah atu anggota Child Friendly Cities Initiative – United Nation Children’s Fund (CFCI-UNICEF).
Bergabungnya Surabaya dalam CFCI ditandai dengan penandatanganan Rencana Kerja Tahunan (RKT), melalui penerusan kerja sama antara Unicef dan Kementerian Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional RI tentang Pemenuhan Konvensi hak Anak, di Gedung Merah Putih, komplek Balai Pemuda Surabaya, Selasa (14/11/2023).
“Bergabungnya Kota Surabaya ke CFCI ini sangat istimewa. Sebab Kota Pahlawan merupakan kota pertama di Indonesia yang bergabung ke CFCI. Dengan gabungnya Surabaya ini, bisa menjadi contoh dan inspirasi kota lain di Indonesia dalam membangun kota layak dan ramah untuk anak-anak,” ujar Khusnul, saat dikonfirmasi, Kamis (16/11/2023).
Bergabungnya Surabaya menjadi anggota CFCI ini, kata Khusnul, bisa menjadi cambuk semua pihak untuk terus bergotong royong menciptakan lingkungan yang aman, nyaman dan ramah untuk anak-anak. Agar mereka bisa tumbuh dan berkembang dengan baik.
Sekdar informasi, CFCI adalah inisiatif global yang dipimpin oleh UNICEF untuk mendukung pemerintah daerah, dalam merealisasikan hak-hak anak di tingkat lokal dengan menggunakan Konvensi Hak Anak sebagai dasarnya.
Program CFCI ini bertujuan untuk mendukung upaya Pemkot Surabaya, dalam mewujudkan visi Kota Surabaya sebagai Kota Layak Anak. Yaitu kota yang memenuhi hak-hak anak dan melindungi anak dari segala bentuk kekerasan, diskriminasi, dan eksploitasi.
Program CFCI ini akan fokus pada lima area prioritas. Pertama; peningkatan kualitas layanan kesehatan,
pendidikan, dan perlindungan anak. Kedua; penguatan partisipasi anak dalam perencanaan, penganggaran, dan pengawasan pembangunan.
Ketiga; peningkatan kapasitas dan koordinasi antara pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha dalam membangun kota layak anak. Keempat; peningkatan kesadaran dan dukungan masyarakat terhadap hak-hak anak; dan kelima; peningkatan ketersediaan dan pemanfaatan data terkait situasi anak di Kota
Surabaya.
“Selama ini sudah banyak program yang telah dilaksanakan dalam rangka pemenuhan hak dan kewajiban anak-anak Surabaya. Tentunya karena budaya gotong royong dan kolaborasi yang ada di Surabaya,” ujar Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Surabaya ini.
Setelah Surabaya masuk dalam CFCI, Khusnul berharap, cita-cita Surabaya agar bisa menjadi Kota Layak Anak (KLA) Tingkat Dunia bisa segera tercapai. Sebab dengan dijalankannya program CFCI aman semakin memudahkan jalan untuk mewujudkan cita-cita itu.
“Penandatanganan RKT ini menjadi bukti komitmen Surabaya untuk mewujudkan pembangunan yang menjamin pemenuhan hak anak secara menyeluruh dan berkelanjutan. Semoga Surabaya segera menjadi Kota Layak Anak tidak hanya tingkat Indonesia, tapi juga tingkat dunia,” tandasnya. (r6)