D-ONENEWS.COM

Pasien Positif Corona di Jatim Menjadi 90 Orang, Khofifah: Warga Butuh Kewaspadaan Berlapis

Surabaya,(DOC) – Gubernur Khofifah Indar Parawansa, kembali melansir perkembangan terbaru penyebaran virus corona (COVID-19) di wilayah Jawa Timur, Minggu(29/3/2020) petang.

Jumlah pasien positif COVID-19 bertambah 13 orang dibanding Sabtu(28/3/2020) kemarin.

“Ada 13 pasien di Jawa Timur terkonfirmasi positif COVID-19. Semula 77 menjadi 90 pasien positif virus corona di Jatim,” kata Khofifah dalam keterangan persnya di Gedung Negara Grahadi Surabaya.

Khofifah menjelaskan, dari 13 pasien baru, dua di antaranya berada di Situbondo, dua di Lumajang, satu di Surabaya, satu di Sidoarjo, satu di Kota Malang, satu di Jember, satu di Banyuwangi, satu di Pamekasan, satu di Tulungagung, satu di Blitar dan satu di Jombang. 

“Artinya ada empat daerah baru yang terjangkit virus corona. Kita juga melihat beberapa daerah yang hari ini menjadi merah tambahan. Misal Pamekasan, Banyuwangi, Tulungagung dan Jombang,” tandasnya.

Selain itu, lanjut Khofifah, jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) terkait COVID-19 di Jatim juga bertambah menjadi 336 orang PDP.

Pasien positif corona yang meninggal 3 orang dari Surabaya, Magetan, dan Gresik. Kemudian terdapat 5 orang pasien yang semula dinyatakan positif corona, lalu terkonfirmasi negatif. Kelima orang tersebut diantaranya berasal dari Surabaya 3 orang dan 2 orang dari Malang.

“Semula jumlah PDP 307. Sekarang ada tambahan 39 orang jadi 336 PDP,” ucapnya.

Sementara untuk orang dalam pemantauan (ODP), menurut Khofifah, terjadi penambahan sebanyak 503 ODP di wilayah Jawa Timur.

Ia menjelaskan, jumlah ODP yang tercatat pada Sabtu(28/3/2020) kemarin sebanyak 4.568 orang dan kini menjadi 5.071 ODP se-Jatim.

“Dari peta ini kita bisa melihat betapa penyebaran COVID-19 di Jatim harus mendapatkan kewaspadaan dan kesiagaan yang luar biasa bagi kita semua,” tegasnya.

Khofifah juga mengimbau dari hasil tracing masyarakat Jatim membutuhkan kewaspadaan berlapis. Hal ini untuk mencegah penyebaran COVID-19. “Untuk physical distancing, PHBS dan perlindungan sehat mandiri sekarang harus berlapis,” pungkas Mantan Mensos tersebut.(hadi)

Loading...

baca juga