D-ONENEWS.COM

PDIP Beri Keleluasaan Kepala Daerah Berinovasi Untuk Kesejahteraan Masyarakat

Denpasar,(DOC) – PDI Perjuangan memberi keleluasaan berinovasi kepada kadernya yang menjabat sebagai kepala daerah.

Tak hanya mendukung, partai yang dikomandani Megawati Soekarnoputri mendorong agar inovasi tersebut bisa berkembang dan diharapkan mampu menyejahterakan masyarakat.

Pernyataan tersebut dikatakan Abdullah Azwar Anas, Bupati Banyuwangi saat diskusi dengan awak media disela acara Kongres V PDI Perjuangan di Sanur, Bali, Jumat(9/8/2019)

“Bu Mega (Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri) memberi keleluasaan pyang sebesar-besarnya untuk berinovasi. Tidak hanya di Banyuwangi, tapi juga di Surabaya dan juga Jawa Tengah,” kata Anas.

Bupati Banyuwangi dua periode ini, mempunyai beragam inovasi pelayanan publik. Salah satunya inovasi di bidang pelayanan publik yakni Program Smart Kampung. Ini merupakan program pengembangan desa melalui pendekatan Teknologi informasi (TI) dibarengi dengan perbaikan layanan publik dan upaya peningkatan ekonomi warga. 

“Saat ini sudah 173 desa dari 189 desa yang teraliri internet berbasi serat optik untuk menunjang pelaksanaan Smart Kampung”, ujar Anas.

Di bidang pendidikan, berbagai program inovatif juga digulirkan. Diantaranya, program angkat anak muda putus sekolah (Garda ampuh), Beasiswa Kuliah Gratis hingga lulus perguruan tinggi yang telah menjangkau 800 pelajar, Siswa Asuh Sebaya, Tabungan Pelajar Rp1 juta per siswa dan bantuan uang transport dan uang saku. Semua program tersebut mampu menekan angka putus sekolah menjadi 0,3 persen di tingkat SD. 

Sedangkan SMP dan SMA 100 persen tidak lagi ada anak putus sekolah. “Perubahan Banyuwangi, tak luput dari pesan Bu Mega (Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri) saat pencalonan saya di Pilkada Banyuwangi. Saat itu, bu Mega berpesan kepada saya, bela orang miskin agar mereka bisa sejahtera,” kata Anas mengutip pesan Megawati.

Selain itu, ada program bagi lansia kurang mampu yakni Rantang Kasih. Tujuan dari program tersebut adalah dengan mendistribusikan makanan bergizi tiap hari.

“Ada 3.000 lebih lansia yang dikirimi rantang berisi makanan bergizi tiap hari secara gratis,” ungkap Anas.

Begitu juga bagi pelajar dari keluarga kurang mampu di bantu biaya transportasi kepada pelajar SD sebesar Rp10.000 per siswa per hari, pelajar SMP Rp15.000 per siswa per hari, dan pelajar SMA Rp20.000 per siswa per hari.

“Sehingga pelajar dari keluarga miskin tidak minder saat sekolah. Saat temannya beli jajan di kantin, dengan uang saku dari pemerintah ini mereka bisa juga ke kantin. Bisa belajar dengan perut kenyang,” papar Anas.

Menurut Anas, ketika terpilih menjadi bupati, kepala daerah dari PDIP ini pun memilih Banyuwangi sebagai daerah wisata ketimbang daerah Industri. Diakuinya, hampir semua daerah punya tantangan. Tetapi, dia meyakini semua pasti ada solusi, hingga pada akhirnya Banyuwangi telah berhasil.

“Bu Mega selalu mengingatkan agar terus menyejahterakan, memperhatikan dan memberikan perhatian pada wong cilik,” pungkas Anas.(w1/r7)

Loading...