D-ONENEWS.COM

Peninggian Jalan di Surabaya Tuai Kontroversi, Rumah Warga Jadi Korban

Ilustrasi jalan raya 

Surabaya, (DOC) – Proyek peninggian jalan di beberapa kawasan Surabaya mendapat banyak sorotan dari warga. Lokasi seperti Jalan Manukan Lor 1, Jalan Jurang Kuping Benowo, dan Jalan Kuwukan menjadi titik keluhan.

Warga mengeluhkan rumah mereka yang kini berada lebih rendah di bandingkan permukaan jalan. Situasi ini membuat rumah-rumah tersebut rentan terendam banjir, terutama saat hujan deras.

Selain itu, warga mempertanyakan alasan di balik proyek peninggian jalan ini. Mereka heran mengapa gorong-gorong di bangun lebih tinggi daripada jalan. Hal ini di nilai menjadi pemicu keputusan untuk meninggikan jalan.

Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Surabaya, Syamsul Hariadi, menjelaskan bahwa semua pembangunan seharusnya mengacu pada peil banjir.

“Coba di cek rumah tersebut, apakah memiliki IMB atau izin lainnya. Kalau ada, biasanya sudah ada rekomendasi terkait ketinggian lantai sesuai peil banjir,” kata Syamsul pada Senin (6/1).

Peil banjir adalah standar ketinggian minimal lantai bangunan untuk mencegah air masuk ke rumah saat banjir. Namun, belum ada kepastian apakah rumah-rumah terdampak banjir di kawasan itu telah sesuai standar. Pernyataan ini memunculkan kekhawatiran warga terkait pengawasan dan penerapan aturan.

Kurangnya Koordinasi Dalam Pembangunan

Masalah ini mengungkap kelemahan dalam koordinasi proyek pembangunan jalan. Warga mempertanyakan apakah dampak terhadap lingkungan sekitar sudah di perhitungkan.

“Jalan di tinggikan, tapi rumah kami di biarkan rendah. Kalau banjir, siapa yang mau tanggung jawab?” ujar salah seorang warga.

Keluhan warga menunjukkan perlunya perencanaan matang dalam setiap proyek infrastruktur. Dampak negatif terhadap permukiman harus di hindari agar pembangunan berjalan seimbang.

Untuk mencegah masalah serupa di masa mendatang, evaluasi menyeluruh terhadap penyebab banjir perlu di lakukan. Pemerintah juga di minta untuk meninjau kembali ketinggian jalan dan memastikan gorong-gorong berfungsi maksimal.

Selain itu, kebijakan yang adil dan bijak perlu di rumuskan. Rumah-rumah terdampak harus di berikan solusi agar tidak semakin terpuruk akibat kebijakan yang tidak terencana dengan baik.

Langkah strategis menjadi kunci untuk memastikan pembangunan infrastruktur bermanfaat bagi masyarakat tanpa menimbulkan kerugian. (r6)

Loading...

baca juga