D-ONENEWS.COM

Puting Beliung Rusak Puluhan Rumah Warga Gunungkidul

Yogyakarta (DOC) – Terjangan angin puting beliung saat hujan lebat turun merusak puluhan rumah warga dan beberapa pohon tumbang di Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul menyiapkan status darurat banjir dan longsor untuk kesiapsiagaan bencana saat musim penghujan.

Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul, Edy Basuki mengatakan, tercatat sebanyak 28 rumah rusak ringan dan satu rusak berat. Selain itu, sejumlah fasilitas seperti jaringan listrik dan jalan sempat terganggu akibat tertimpa pohon tumbang.

Beberapa lokasi yang terimbas puting beliung berada di Desa Getas dan Dengok, Kecamatan Playen; Desa Sidorejo, Kecamatan Ponjong; dan Desa Karangtengah, Kecamatan Wonosari. Sementara untuk fasilitas umum seperti jaringan listrik terputus akibat pohon tubang di Desa Bleberan, Desa Getas, Desa Banaran, di Kecamatan Playen. Pohon tumbang juga sempat menutup akses jalan seperti di Jalan karangmojo-Ponjong, Jalan Kesatrian Wonosari, Getas, dan Playen-Imogiri.

“Hujan deras, Petir, dan angin kencang Minggu sore menyebabkan rumah rusak ringan dan berat, serta faslitas umum akibat pohon tumbang,” kata Edy, Senin (30/12/2019).

Tim Reaksi Cepat (TRC) dibantu relawan langsung membersihkan material agar jalan bisa dilalui.

“Untuk rumah rusak ringan sudah terkondisikan, sementara yang rusak berat akibat pohon tumbang perlu penanangan lebih jauh,” ucapnya.

Edy mengatakan, pada musim hujan, selain puting beliung, banjir dan tanah longsor perlu diwaspadai. BPBD Gunungkidul siap menetapkan status darurat banjir dan longsor. BPBD sudah mengirim surat ke bupati agar status darurat banjir dan longsor segera ditetapkan. Peningkatan status ini juga mengacu pada hasil koordinasi dari Badan Meteorologi dan Klimatologi Geofisika (BMKG) yang memaparkan bahwa adanya pengingkatan intensitas hujan dan sudah merata di seluruh wilayah.

“Surat masih di bagian hukum dan mudah-mudahan sebelum awal tahun, status darurat banjir dan longsor segera ditetapkan,” ucapnya.

Adapun potensi longsor tersebar di beberapa kecamatan seperti Patuk, Gedangsari, Nglipar, Ngawen, Ponjong dan Semin. Sedangkan untuk banjir kerawanan di wilayah Desa Mertelu, Gedangsari, sepanjang aliran Kali Oya dan Kali Besole di Kota Wonosari. Selain itu, potensi banjir tidak hanya berada di daerah aliran sungai karena di beberapa titik seperti Tanjungsari, Saptosari dan Purwosari juga rawan dikarenakan serapan luweng yang tersumbat sehingga menyebabkan genangan air.

“Peningkatan status ini masyarakat tak perlu khawatir karena peningkatan status untuk mempermudah penanganan saat bencana. Yang terpenting masyarakat waspada dan berhati-hati terhadap potensi bencana,” katanya.(kcm/ziz)

Loading...

baca juga