Surabaya,(DOC) – Ratusan santri asal Malaysia yang selama ini berada di pondok pesantren (Ponpes) Al Fatah Temboro Magetan Jatim dipulangkan, Senin(27/4/2029) malam.
Pemulangan ini, setelah hasil rapid test Covid-19 terhadap para santri tersebut dinyatakan negatif.
Ketua Rumpun Tracing Gugus Tugas Covid-19 Pemprov Jatim, Dokter Kohar menyatakan, pemulangan para santri yang hasil testnya negatif Covid-19, merupakan permintaan pemerintah Malaysia sendiri.
Namun bagi santri yang hasilnya testnya reaktif, masih di isolasi di Ponpes Temboro.
“Ada 29 orang santri asal Malaysia hasil rapid test reaktif. Mereka masih di isolasi di pesantren,” katanya saat update data Covid-19 di Jawa Timur, digedung Grahadi, Senin(27/4/2020).
Sementara itu, dalam keterangan tertulisnya, Bupati Magetan Suprawoto menjelaskan, bahwa sebanyak 124 santri asal Malaysia yang bertahan di Pondok Pesantren Al Fatah Temboro, Magetan, dipulangkan ke kampung halamannya.
Bupati Magetan Suprawoto mengatakan, pemulangan ratusan santri yang sehat itu tetap mengikuti aturan protokol kesehatan dengan membatasi jumlah penumpang dalam
bus yang ditumpangi.
Bus itu juga dikawal oleh personel dari Polda Jawa Timur.
“Pemulangan menggunakan 10 bus carteran khusus, satu kendaraan barang, dan satu kendaraan pendamping,” kata Suprawoto.
Rombongan santri itu berangkat dari Ponpes Al Fatah Temboro sekitar pukul 15.00 WIB, langsung menuju Bandara Internasional Juanda Surabaya. Mereka terbang dengan pesawat Malaysia Airline pada pukul 20.00 WIB.
“Diterbangkan ke Kuala Lumpur pukul 20.00 WIB,” katanya.
Ia menjamin, ratusan santri yang dipulangkan ke Malaysia itu dalam kondisi sehat.
Dari 155 santri asal Malaysia yang mengikuti rapid test virus corona, terdapat 29 santri yang dinyatakan reaktif.
âNah 29 santri  yang reaktif ini akhirnya dibatalkan kepulangannya ke Malaysia bersama dengan santri yang telah terkonfirmasi positif Covid-19 kemarin,â katanya.(div)