D-ONENEWS.COM

Risma Blusukan Pantau Saluran Banyu Urip Yang Tersumbat Sampah

Surabaya,(DOC) – Penghargaan yang telah diraih oleh kota Surabaya di Guangzhou International Award, nampaknya menambah giat Wali Kota Tri Rismaharini untuk blusukan berkeliling meninjau sejumlah tempat yang perlu dibenahi.

Berbagai penghargaan ditingkat dunia yang telah diraihnya, ternyata bukan menjadikan bangga Wali kota terhadap prestasi yang telah diraihnya, namun sebaliknya malah menjadi beban bagi dirinya untuk menata kota Surabaya lebih baik lagi.

Sepulang dari Guangzhou China, Minggu(9/12/2018) lalu, Risma sapaan akrab Wali kota, langsung mengunjungi para korban atas kebakaran yang melanda pemukiman warga Kapasan Dalam, Sabtu(8/12/2018) malam.

Sekarang ini, memasuki musim hujan dengan intensitas mulai tinggi, Risma juga menjinjingkan lengan bajunya untuk berkeliling meninjau saluran-saluran air dibeberapa titik.

Mulai pukul 06.00 WIB, Rabu(12/12/2018), Risma bersama jajarannya terjun langsung memimpin pengerukan saluran air di kawasan Banyu Urip Suraaya.

“Tolong itu lumpurnya dikeruk semua pak, sampah-sampahnya juga. Itu yang membuat saluran air jadi mampet,” kata Risma saat dilokasi pengerukan.

Dengan menggunakan kebaya merah muda dan bersepatu boat, Wali Kota Risma pun langsung menginstruksikan agar beberapa alat berat diterjunkan, untuk mempercepat jalannya pengerukan. Sampah dan hasil pengerukan lumpur, kemudian diangkut menggunakan truk. Ia juga terlihat tidak canggung ikut terjun langsung bersama jajarannya membersihkan sampah yang menumpuk di saluran.

“Itu lumpur dan sampah langsung masukkan ke karung, mobil truknya dekatkan sini pak, biar cepat ngangkut karungnya,” ujarnya.

Di kesempatan yang sama, Pelaksana Tugas (PLT) Kepala Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Kota Surabaya, Ery Cahyadi menyampaikan, bahwa setelah mendapat informasi adanya genangan air di kawasan Banyu Urip Kidul, Wali Kota Risma pun langsung menginstruksikan untuk melakukan pengecekan ke lokasi. Setelah dicek, ternyata ada beberapa penyebab yang membuat aliran air tidak bisa mengalir dengan lancar.

“Setelah kita cek, ternyata memang di saluran itu tertutup dengan sampahnya dari pasar (tumpah). Yang kedua, (saluran) tertutup dengan tiang listrik, sehingga sampah itu berhenti di sana,” kata dia.

Saat ini, lanjut dia, untuk pengerjaan awal pengerukan saluran air dimulai dari Jalan Banyu Urip. Sebelum nantinya pengerjaan saluran dilanjutkan di Jalan Banyu Urip Kidul, yang arah menuju ke Kantor Kelurahan Banyu Urip.

“Jadi proses pengerjaannya adalah sekarang kita prosesnya membesarkan (saluran) yang di atas sebelum membersihkan yang di bawah,” terangnya.

Ia mengungkapkan adanya pasar tumpah yang berdiri di atas saluran air, membuat pihaknya sedikit kesulitan untuk membersihkan tumpukan sampah. Oleh karena itu, untuk mempermudah pengerjaan, nantinya pasar tumpah akan digeser ke area kantor Kelurahan Banyu Urip.

“Sekaligus kita punya rencana untuk membangun kantor kelurahan tingkat, dan pasar (tumpah) yang ada di luar kita masukkan ke area kantor kelurahan,” ungkapnya.

Kepala Bappeko Kota Surabaya ini juga menyampaikan bahwa pengerjaan pengerukan saluran ini, nantinya akan sedikit menghambat aktivitas warga sekitar. Karena itu, pihaknya mengimbau kepada masyarakat agar mengerti dan memahaminya. “Karena kita berharap tidak ada banjir di daerah Banyu Urip. Setelah ini kita rapatkan bersama dengan Pak Lurah, RW, RT dan juga warga,” jelasnya.

Bahkan nantinya, Ery mengaku, pihaknya juga akan memasang pompa air baru di dua titik lokasi tempat saluran air yang mengarah ke Banyu Urip Kidul. Harapannya, agar ketika hujan deras turun, aliran air dapat dengan mudah terkontrol. Sehingga, aliran air tidak semuanya menuju ke Jalan bawah arah Banyu Urip Kidul. “Sebetulnya aliran air tidak semuanya langsung turun ke bawah. Seharusnya dibagi dua. Ada yang 50 persen turun ke bawah, mungkin yang 30 persen yang ke arah masjid,” tambahnya.

Terkait kapasitas pompa yang akan digunakan, Ery menuturkan, pihaknya masih akan melakukan perhitungan bersama dinas terkait. Agar nantinya kapasitas pompa yang akan dipasang mampu mengontrol aliran air. “Untuk kapasitas pompa ini masih kita hitung dengan teman-teman Dinas PU dan Bina Marga. Muatannya nanti berapa, ini kita rapatkan juga di kelurahan,” pungkasnya.(robby/hm/r7)

Loading...

baca juga