D-ONENEWS.COM

Sebelum Diresmikan, Jembatan Joyoboyo Perlu Diuji-coba Kelayakannya

Surabaya,(DOC) – Komisi C DPRD kota Surabaya menemukan kondisi bangunan Jembatan Joyoboyo yang masih belum sesuai standart seperti rencana awal pembangunan.

Hal ini disampaikan oleh Baktiono, Ketua Komisi C DPRD kota Surabaya, dalam hearing dengan Pemkot Surabaya dan kontraktor pelaksana proyek, Selasa(29/12/2020).

Atas temuan ini, Ia meminta Pemkot Surabaya melalui pihak Kontraktor pelaksana untuk segera membenahi spesifikasi kondisi bangunan Jembatan Joyoboyo, sesuai perubahan adendum yang telah disepakati.

Baktiono menjelaskan, jadwal pembangunan tak sesuai kenyataan, yang seharusnya selesai di pertengahan bulan Desember 2020, tapi nyatanya sampai sekarang masih belum terlihat layak. “Belum lagi tahap finishing,” tambahnya.

Temuan Komisi C, kata Baktiono, juga merevisi beberapa hal pembangunan jembatan Joyoboyo disekitarnya. “Seperti pagarnya, tamannnya, trotoar terlalu sempit, dan masih ada jembatan yang belum ditutup,” papar Baktiono.

Lebih lanjut Baktiono menambahkan, pihak kontraktor menjanjikan penyelesaian Jembatan Joyoboyo ini pada bulan Maret 2021. Menurut dia, anggaran tak akan dibayarkan tuntas, jika pihak kontraktor tidak menyelesaikan pengerjaan secara menyeluruh. “Sekarang sudah dibayarkan 90 persen dan sisanya harus ditahan untuk menunggu tahap akhir,” tandasnya.

Untuk mendapat rekomendasi peresmian Jembatan Joyoboyo, pihak Komisi C DPRD kota Surabaya akan men-survey lokasi proyek. “Harus sesuai dengan yang direncanakan awal. Lalu kita membayar kurangnya dan mulai meresmikan Jembatan Joyoboyo,” katanya.

Sementara itu, Erna Purnawati Kepala Dinas PU Bina Marga dan Pematusan Kota Surabaya menyatakan, pembangunan fisik Jembatan Joyoboyo sudah sesuai fungsinya. Namun untuk layak atau tidaknya masih belum diketahui. Harus ada uji dan penelitian berapa tahun kuatnya Jembatan Joyoboyo tersebut. Ia masih menunggu penelitian dari pihak Institute Teknologi Sepuluh November (ITS).

“Masih harus ada tes drive, berapa tahun tahannya. Takutnya sudah dilewati banyak orang, tiba-tiba dinyatakan belum layak. Konsepnya yang di ujicobakan, seperti tahan lamanya dan mungkin lainnya. Untuk prosentase pekerjaan sudah mencapai 95%,” pungkasnya.(fadiv/fira)

Loading...

baca juga