Surabaya,(DOC) – Kejaksaan Negeri (Kejari) Tanjung Perak siap bersih-bersih indikasi praktek korupsi yang telah terjadi di Surabaya.
Pernyataan ini disampailan oleh Kepala Kejari Tanjung Perak, Rachmat Supriady, menyusul ditemukannya sejumlah alat bukti baru pada kasus Jasmas lainnya atau Jasmas Jilid II.
Kini, Kejari Tanjung Perak tengah ancang-ancang membuka lembaran baru dalam kasus sama seperti pada kasus Jasmas 2016 yang telah menyeret 6 orang politisi yang pernah dan masih duduk di lembaga legislative.
Menurut dia, bukti adanya dugaan penyimpangan pada proyek Jasmas, indikasinya nampak dari pengeluaran anggaran yang dinilai tak wajar.
“Masih kita telusuri kalau dari anggarannya lebih dari Rp 12 milyar,” jelas Kajari Tanjung Perak, Rachmad Supriady.
Dalam dugaan penyimpangan kasus Jasmas tahap kedua ini, lanjut Rachmat, masih akan dipelajari berapa besar kerugian yang di derita negara.
“Alat buktinya kita temukan sendiri dan masih kita telusuri kasusnya dan dugaan adanya kerugian negara,” tandas pria yang pernah bertugas di lembaga KPK.
Pada pemberitaan sebelumnya, pihak Kejari Tanjung Perak Surabaya telah membongkar dugaan penyimpangan kasus Jasmas 2016 dengan terpidana Agus Setiawan Tjong selaku pengusaha pelaksana.(div/r7)