Malang,(DOC) – PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Timur memperkuat komitmen terhadap tata kelola lingkungan berkelanjutan melalui simulasi pengelolaan dan pemanfaatan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) di Kota Malang, Kamis (9/10/2025).
Kegiatan ini meningkatkan kesiapsiagaan pegawai menghadapi potensi insiden lingkungan sekaligus memastikan kepatuhan terhadap regulasi pengelolaan limbah B3. Selain itu, simulasi ini menjadi bagian dari upaya PLN membangun budaya kerja aman dan mendukung transformasi hijau berkelanjutan.
Fokus pada Limbah B3 Operasional PLN
Manager K3L dan Keamanan PLN UID Jawa Timur, Parlan, menjelaskan beberapa material operasional PLN termasuk limbah B3, seperti minyak trafo dan toner printer.
“Minyak trafo mendinginkan trafo yang melayani kebutuhan listrik pelanggan, sedangkan toner printer di gunakan untuk administrasi, misalnya mencetak perintah kerja petugas lapangan. Setelah di gunakan, keduanya masuk kategori limbah B3 dan harus di kelola aman sesuai aturan,” terang Parlan.
Ia menambahkan, pengelolaan limbah bukan sekadar kewajiban administratif. Tetapi bentuk tanggung jawab PLN terhadap kelestarian lingkungan. “Melalui simulasi ini, kami ingin pegawai memahami cara penanganan limbah yang aman bagi manusia dan lingkungan,” jelasnya.
Pelatihan Teknis Penanganan B3
Kepala Bidang Persampahan dan Limbah B3 Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang, Roni Kuncoro, menekankan pentingnya teknik penanganan sesuai karakteristik bahan berbahaya.
“Misalnya, tumpahan bahan bersifat asam harus di netralkan lebih dulu. Sementara kebakaran limbah perlu ditangani dengan alat pemadam khusus,” ujarnya.
Dalam kegiatan ini, para Team Leader K3 dari berbagai unit PLN melakukan simulasi langsung. Mulai dari penanganan tumpahan minyak trafo hingga pemindahan limbah ke Tempat Penampungan Sementara(TPS).
Komitmen PLN pada ESG
General Manager PLN UID Jawa Timur, Ahmad Mustaqir, menegaskan bahwa simulasi ini merupakan bagian dari komitmen PLN menjalankan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG).
“Kami melatih pegawai agar seluruh proses pengelolaan limbah berbahaya sesuai regulasi. Mulai dari identifikasi, penyimpanan, pengangkutan, hingga pemanfaatan atau penyerahan kepada pihak ketiga berizin. Dengan cara ini, setiap langkah operasional PLN berpihak pada keselamatan, keberlanjutan, dan masa depan lingkungan,” jelas Ahmad.
Selain itu, kegiatan ini menjadi wujud nyata PLN menjaga keberlanjutan dan membangun budaya kerja peduli lingkungan di seluruh unit layanan.
PLN UID Jatim menegaskan bahwa pengelolaan limbah B3 di kerjakan secara profesional dan berkelanjutan. Sekaligus menjadi langkah strategis dalam mendukung transformasi hijau dan keselamatan pegawai.(ode/r7)





