
Surabaya,(DOC) – Pelabelan warna pandemic Covid-19 di wilayah Surabaya yang sebelumnya hitam menjadi merah hati, kembali menuai kritik, kali ini dari anggota DPRD Provinsi Jawa Timur, Armudji.
Politisi PDIP tersebut menganggap pelabelan warna pandemic Covid-19 untuk wilayah kota Surabaya, tak bisa dianggap remeh oleh Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 provinsi Jawa Timur. Mengingat pelabelan warna itu dianggap meresahkan warga kota Surabaya.
Menurut anggota Komisi A ini, menetapkan pelabelan warna di sebuah wilayah terjangkit Covid-19 seharusnya ada landasan Ilmiah dan dasar hukum yang jelas. “Saya menilai pelabelan itu sangat politis dan tidak ada landasan ilmiah , Pak Dokter (Joni Wahyuhadi ) kan tinggal di Surabaya berarti juga melabeli dirinya sendiri,” tandas Armudji, Sabtu(6/6/2020).
Ia memantau dalam dua hari terakhir angka kesembuhan pasien dari Covid-19 di kota Surabaya semakin meningkat. Armudji menyatakan, hari Rabu (3/6/2020), pasien yang sembuh dari Covid-19 mencapai 240 orang. Selanjutnya, Kamis (4/6/2020) pasien sembuh 70 orang dengan total komulatif 610 orang.
“Sabtu (6/6/2020) hari ini, pasien sembuh bertambah lagi menjadi 766 orang. Setelah merah lalu hitam, Insya Allah setelah itu putih. Karena tenaga medis dan jajaran Pemkot Surabaya sudah bekerja optimal,” tegas manta Ketua DPRD kota Surabaya ini.
Mantan anggota DPRD kota empat periode ini berharap agar seluruh stakeholder bisa bersinergi dalam menanggulangi pandemi Covid- 19 di Kota Surabaya. “Saya raya Juni ini momentum lahirnya Pancasila , spirit gotong royong harus digelorakan ” tegas Cak Ji, panggilan Armuji.(dhi)