D-ONENEWS.COM

Tanggapan Mensos RI Tentang Video Penjarahan Logistik, Yang Diduga Terjadi Di Kabupaten Mamuju

Mamuju, (DOC) – Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini atau Risma menanggapi sebuah video penjarahan logistik yang diduga terjadi di Kabupaten Mamuju dan Majene, Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar).

Menurut Risma, video penjarahan yang tersebar di sosial media dan diduga terjadi di Sulbar, tak seperti yang dibayangkan oleh masyarakat. Sebab, publik harus memahami konteks dari video tersebut.

“Jadi gini, ada beberapa video yang beredar seolah-olah penjarahan, tapi yang terjadi sebetulnya bukan begitu. Memang karena kemarin itu terputus antara Makassar dan Mamuju karena ada longsor. Mungkin sekarang baru dikerjakan, sehingga bahan kebutuhan pokok diantar harus muter kurang lebih 6 jam jadi baru tadi pagi nyampe, karena semestinya 9 jam, karena ditambah muter 6 jadi baru tadi pagi nyampe,” kata Risma di Surabaya, Sabtu (16/1/2021).

“Kemudian baru kita bisa membagi. Mungkin mereka kelaparan kondisinya, jadi sekali lagi bukan penjarahan karena kita harus membaca situasi,” imbuhnya.

Mantan Wali Kota Surabaya ini juga menjelaskan bahwa di Sulbar, tak ada penjual bahan makan yang buka sejak bencana gempa yang terjadi pada Jumat (15/1/2021) dini hari kemarin. Sehingga logisitik bagi pengungsi korban gempa Sulbar disalurkan dari Palu dan Makassar.

“Tidak ada pasar yang buka, tidak ada toko yang buka karena semua takut sehingga semua mengungsi. Semua bahan makanan yang kita bawa itu dari Palu, Makassar. Sekali lagi itu bukan penjarahan,” ucapnya.

Meski demikian, Ia mengaku belum mengetahui secara pasti di mana lokasi insiden yang diduga penjarahan logistik bantuan untuk korban gempa tersebut.
“Kalau tidak salah di Majene. Aku juga gak tahu (tempat pastinya), tadi sempat lihat video supaya jangan sampai kemudian itu terkesan itu seolah-olah salah, padahal tidak. Jadi yang terjadi seperti itu, karena ada putus jalan operasional dari Makassar ke Mamuju,” jelasnya.

Risma juga mengungkapkan, situasi itu wajar terjadi disaat masyarakat dalam kondisi sangat membutuhkan bantuan khususnya kebutuhan pokok seperti makanan dan minum.

“Itukan makanan kita (dari Kemensos), karena warga tersebar dan mengungsi ke tempat tinggi karena takut tsunami. Mereka ada di sepanjang jalan, jadi mereka ada di jalan jadi sebetulnya lumrah, karena sudah lumrah,” tandasnya.

Olehnya itu, Risma mengaku bahwa pihaknya telah menyiapkan beberapa lokasi posko penyimpanan logistik bagi para korban bencana gempa Sulbar.

“Kalau ini (Antisipasi Logistik) sudah, tapi ke depannya balai-balai kita punya 41 ditambah diklat 6 itu akan kita jadikan semacam tempat untuk gudang kita. Saat ini kan ada di balai tertentu, sehingga kesulitan mobilisasinya dan ada masalah transportasi. Jadi dari Palu biasanya tujuh jam ini kemaren tambah 4 jam sehingga baru nyampe,” terangnya.

Terkait tempat atau lokasi yang terisolir pasca gempa Sulbar, Risma mengaku sejauh ini pihaknya belum mendatapatkan laporan ihwal adanya tempat yang terisolir. Sebab diketahui para korban pengungsi telah menempati posko-posko yang telah disediakan.

“Enggak, mereka saat ini memang sudah mengungsi rata-rata. Mereka mengungsi ke tempat yang tinggi. Jadi kita pasang tenda di tempat-tempat yang tinggi. Kemaren di Mamuju itu ada di sekitar stadion, kemudian ada di sekitar kantor gubernur, ada di akses jalan trans Sulawesi Mamuju,” kata Risma yang telah berkunjung ke Majene dan Mamuju pada Jum’at kemarin.

Sebelumnya, beredar video berdurasi 30 detik, nampak sejumlah warga bersitegang dengan seorang pria berbaju oranye, diduga merupakan personel dari Basarnas. Terlihat sejumlah warga juga berusaha melerai perdebatan tersebut, namun nampak salah seorang warga malah menghunuskan senjata tajam jenis parang ke arah pria berbaju orange.

Hingga pria tersebut sempat terjatuh akibat menghindari kejaran warga. Dalam keterangan video tersebut, menuliskan peristiwa itu terjadi di Kabupaten Majene, Sulbar.

“Hati-hati buat teman-teman yg membawa donasi ke Mamuju. Ada info di Majene tepatnya di Tapallang ada pemberhentian mobil donasi,” tulis keterangan disertai video itu. (r7)

Loading...

baca juga