Surabaya,(DOC) – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi memantau harga sekaligus pasokan beras dan Minyakita di Pasar Pucang Anom, Rabu (15/2/2023). Orang nomer satu di Surabaya ini, ingin memastikan stok dan harga kedua bahan pokok (Bapok) tersebut stabil.
Hadir mendampingi Sekretaris Daerah (Sekda) Surabaya Ikhsan, Plt Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan (Dinkopdag) Dewi Soeriyawati dan Direktur Utama PD Pasar Surya Surabaya, Agus Priyo.
Nampak Wali Kota Eri blusukan menyusuri lorong-lorong stand Pasar Pucang Anom untuk ngobrol dengan para pedagang. Sejumlah stand sembako jadi tempat jujukan, termasuk stand jajanan tradisional dan sayuran.
Menurut Wali Kota Eri Cahyadi, stok beras sudah di pastikan tersedia dalam beberapa bulan ke depan oleh PD Pasar Surya. Sedangkan terkait harga, nominalnya sama dengan saat ambil di gudang Bulog.
“Saya juga minta Pak Sekda untuk alat transportasi yang ambil (beras) ke Bulog untuk di distribusikan ke pedagang dari Pemkot. Sehingga harganya bisa kita kontrol, karena angkutannya kita lakukan subsidi,” kata Wali Kota Eri Cahyadi usai sidak di Pasar Pucang Anom.
Di samping beras, Wali Kota Eri juga mengungkapkan jika saat ini stok Minyakita melimpah. Sedangkan untuk harga, pedagang maksimal menjual Rp14.000 sesuai dengan HET (Harga Eceran Tertinggi).
“Minyakita Alhamdulillah stoknya sudah berlimpah, sudah kita pastikan beberapa bulan ke depan,” ungkap Cak Eri, panggilan lekat Wali Kota Surabaya.
Cak Eri juga menerangkan bahwa Dinkopdag bersama PD Pasar Surya telah memfasilitasi pedagang dalam proses pemesanan Minyakita. Sebab, untuk bisa menjual produk minyak goreng tersebut, pedagang harus mendaftar dulu melalui aplikasi SIMIRAH. “Nah, itu sekarang di bantu pemerintah kota dan PD Pasar Surya. Sehingga kebutuhan-kebutuhan itu sudah bisa terpenuhi, juga untuk kebutuhan minyaknya,” kata dia.
Akan tetapi, berdasarkan hasil pengecekannya di lapangan, Cak Eri menemukan jika harga cabai rawit dan bawang merah tengah mengalami kenaikan. Sebelumnya, ia telah meminta jajarannya agar berkoordinasi dengan PD Pasar Surya untuk menekan harga cabai dan bawang merah.
“Saya minta teman-teman PD Pasar Surya dan Dinkopdag itu untuk berangkat ke Nganjuk, karena saya sudah kontak Pak Bupati Nganjuk. Di situ kita bisa langsung connect dengan petaninya,” katanya.
Menurutnya, dengan cara mengambil hasil panen langsung dari petani di Nganjuk, maka harga cabai rawit dan bawang merah di Surabaya dapat di tekan. Termasuk pula proses distribusinya yang menggunakan armada milik Pemkot Surabaya.
“Sehingga kita bisa ambil langsung dari petaninya, kita bawa seperti beras menggunakan transportasi yang di sediakan pemerintah. Sehingga harga cabai bisa kita tahan, termasuk dengan bawang merah,” jelasnya.
Sementara itu, Direktur Utama PD Pasar Surya Surabaya, Agus Priyo menyatakan, bahwa formulasi yang di siapkan Wali Kota Eri Cahyadi dalam mengendalikan harga Bapok menguntungkan pedagang dan masyarakat. Terlebih, biaya transportasi itu bisa di pangkas karena juga menggunakan armada milik Pemkot Surabaya.
“Seperti yang di sampaikan Pak Wali Kota, (pemkot) akan dukung penuh di bagian distribusinya. Artinya apa, di sini kan terasa banget, pedagang merasa untung, masyarakat juga senang bisa dapat harga di bawah HET. Kalau di pertahankan bisa terjaga harganya,” pungkasnya.(r7)