Surabaya,(DOC) – Pemkot Surabaya bersama instansi terkait memantau terus semburan lumpur bercampur minyak metan yang muncul di salah satu rumah Kutisari Indah Utara III/19, Tenggilis Mejoyo, Surabaya.
Menurut Wakil Walikota Surabaya, Whisnu Sakti Buana, bahwa seminggu pihaknya akan terus memantau semburan lumpur yang terjadi pada Senin (23/9/2019) sore. Berdasarkan pantauan selama ini, debit semburan mulai berkurang.
âKalau bisa ditutup, ya ditutup. Kita pantau terus. Dua hari terakhir (semburan) sudah semakin mengecil,â ujarnya usai mengikuti Sidang Paripurna Penetapan Pimpinan DPRD Surabaya. Kamis (26/9/2019)
Semburan minyak yang keluar dari lubang tanah ditampung dalam drum-drum. Hingga kini, sebanyak 9 drum berisi minyak mentah. Whisnu mengaku, tak mengetahui pemanfaatan minyak tersebut. Menurutnya, pemanfaatan minyak dari semburan yang bercampur dengan lumpur tersebut menjadi kewenangan pihak Pertamina.
âGak tau mau diapakan, itu kewenangan Pertamina. Kalau dibuang nanti jadi polusi, karena minyak mentah,â paparnya
Wakil Walikota menduga munculnya semburan minyak di kawasan perumahan tersebut, karena dulunya di Surabaya ada tambang minyak.
âBisa jadi muncul karena itu. Karena kondisi kemarau,â sebutnya
Whisnu menegaskan, agar warga sekitar semburan minyak tak perlu khawatir. Ia yakin, masyarakat yang bermukim di sekitar lokasi tak perlu direlokasi, karena semburan sudah mengecil.(robby)