Surabaya,(DOC) – Sebanyak 174 Atlet ambil bagian pada Kejurprov Muaythai Jatim yang berlangsung 18-21 Mei 2023 di Mall Sutos Surabaya. Ratusan atlet tersebut terdiri dari 134 putra dan 40 putri dari 24 daerah.
Ketua Umum Pengprov MI Jatim, Baso Juherman menjelaskan kejurprov tahun ini digelar sebagai ajang seleksi puslatda Jatim. Pesertanya terdiri dari atlet puslatda dan atlet terbaik masing-masing kabupaten/kota.
“Total ada 174 atlet yang berlaga di kejurprov. Kami ingin memilih atlet terbaik untuk menghuni puslatda Jatim menghadapi PON 2024,” ujarnya kepada wartawan di sela pembukaan kejurprov.
Menurutnya, pengprov sudah menggelar puslatda yang diikuti oleh 24 atlet. Namun, bukan berarti atlet penghuni puslatda itu berleha-leha. Jika dalam kejurprov ini kalah oleh atlet non puslatda, maka akan dikeluarkan dari puslatda.
“Posisinya akan digantikan oleh juara kejurprov. Saya pastikan semua atlet puslatda harus mengikuti kejurprov. Kecuali dua atlet yang baru saja mengikuti kejuaraan dunia,” tegasnya.
Dua atlet yang mengikuti kejuaraan dunia di Thailand, 3-14 Mei itu, Wiski Jamus Rubiyanto (71 kg pa) dan Galih Bangkit Permadi (48 kg pa). Wiski kalah di babak penyisihan lawan atlet Uni Emirad Arab, sedangkan Galih dapat perunggu.
Keduanya absen di kejurprov, karena masih dalam pemulihan kondisi. “Biar dia istirahat dulu. Kalau nanti dalam kejurprov muncul atlet bagus di kelasnya, akan kita tandingkan dalam eksibisi untuk memilih yang terbaik,” jelasnya.
Selain itu, lanjutnya, ada satu atlet lagi puslatda namun mengikuti kelompok junior. Satu atlet lainnya main di elite. “Jika nanti keduanya sama-sama meraih medali emas, maka akan ditandingkan dalam eksibisi untuk memilih satu atlet untuk dipuslatdakan,” katanya.
Terhadap satu pengcab yang tidak mengirimkan atletnya di kejurprov, Baso menyebut tidak akan menjatuhkan sanksi administratif. Pihaknya memahami akan kesulitan anggaran yang dihadapi pengcabnya, karena tidak mendapatkan bantuan dari KONI setempat.
“Harapan saya agar KONI daerah bisa mensupport anggaran pengcab cabor. Mereka mengeluh tidak mendapat bantuan dana dari KONI. Padahal ini kejurprov, ajang seleksi buat atlet-atlet mereka,” tuturnya.
Keikutsertaan atlet di kejurprov, tambahnya, tidak sekedar hanya ikut tapi juga meraih prestasi tinggi. Sebab, pengprov telah menyiapkan slot atlet yang berprestasi untuk menjadi atlet puslatda.
“Maka, harapan saya ke depan agar KONI daerah bisa membantu kebutuhan pengcab cabor yang akan mengikuti kejurprov. Kami pun ingin agar seluruh kab/kota di daerah bisa membentuk pengcab-pengcab agar pembinaan muaythai ini berjalan dengan baik,” jelasnya.
Peta Kekuatan
Terkait peta kekuatan, Ketua Panitia Pelaksana Wahyu Trihartanto menyebutkan, ada empat daerah potensial yang cukup diperhitungkan pada Kejurprov kali ini. Selain Surabaya yang menurunkan jumlah atlet terbanyak, 23 atlet yang akan turun di kelas kadet dan junior, juga ada Blitar, Kota Madiun dan Sampang.
“Kalau Blitar ini sudah terlihat dari Liga Muaythai. Mereka punya atlet-atlet yang bagus dan potensial. Sementara Kota Madiun dan Sampang, meski pengurusnya tidak aktif, ternyata mereka terus melakukan pembinaan,” tuturnya.
Kota Madiun mengirimkan 13 atlet di Kejurprov kali ini. Sementara Sampang mengikutsertakan 15 atletnya. “Saya lihat mereka bagus-bagus. Kami gak menyangka, karena selama ini pengurusnya tidak aktif, tapi pembinaan jalan terus. Ini menunjukkan Muaythai memiliki daya tarik tersendiri di setiap daerah,” jelas Wahyu.
Wahyu yakin, dengan besarnya antusiasme peserta di kejuaraan ini, akan banyak atlet Muaythai potensial yang akan bermunculan di Jatim. “Dengan suburnya pembinaan di daerah, harapan kami Muaythai di Jatim menyala,” ujar pria yang juga menjabat sebagai Sekretaris Pengprov Muaythai Jatim.(ang)