Surabaya,(DOC) – Kurang lebih 40 unit stand pedagang unggas di Pasar Keputran Selatan ditertibkan oleh Satpol PP Surabaya dan Perusahaan Daerah Pasar Surya (PDPS), Kamis(14/11/2019).
Stan-stan tersebut dibongkar dengan menggunakan dua ekskavator, yang kemudian langsung dilakukan pengurukan.
40 stan tersebut berada di sisi utara Pasar Keputran Selatan, atau bersebelahan dengan Jalan Sulawesi. Pembongkaran itu dilakukan rencananya untuk digunakan pelebaran jalan. Hal tersebut untuk mempermudah akses dari Jalan Sulawesi menuju Jalan Pandegiling.
“Sebelumnya sudah dilakukan sosialisasi dan disepakati hari ini dilakukan pembongkaran,” ungkap Kepala Bidang Ketertiban Umum dan Ketenteraman Masyarakat Satpol PP Surabaya, Piter Frans Rumaseb.
Pembongkaran stan ini berlangsung lancar. Sejak pagi puluhan personel Satpol PP sudah bersiaga di sekitar Pasar Keputran Selatan. Selain itu juga ada pihak keamanan dari unsur polisi dan TNI, termasuk tim dari PD Pasar Surya.
Menurutnya, pembongkaran stan sudah dikoordinasikan dengan pihak PD Pasar Surya dan pedagang unggas. Dikatakan, lokasi stan yang dibongkar bakal difungsikan sebagai pelebaran jalan.
“Di sisi Jalan Pandegiling sisi barat kan sudah lebar. Ini nanti untuk mendukung akses ke sana untuk mengatasi kemacetan,” terangnya.
Ia menyebutkan pula pembongkaran bangunan ini akan dilakukan kembali di Jalan Sulawesi sisi timur, tepatnya di sisi timur jembatan. Di titik tersebut ada beberapa bangunan yang nantinya akan dicek alas haknya.
“Kalau ada bangunan yang masuk dalam fasilitas umum, itu juga akan dibongkar untuk pelebaran jalan,” tambahnya.
Sementara itu, jumlah stan yang dibongkar adalah 40. Rinciannya terdiri 31 stan aktif dan 9 stan tidak aktif. Dari jumlah stan tersebut, jumlah pedagangnya 19 orang.
Terpisah, Direktur Teknik dan Usaha PD Pasar Surya Muhibuddin mengatakan pedagang yang stannya dibongkar direlokasi. PD Pasar memindahkan para pedagang tersebut di bagian lain di Pasar Keputran Selatan.
“Sudah direlokasi. Proses pembongkaran ini sebelumnya juga sudah dilakukan sosialisasi,” ungkap Muhibuddin.
Sementara itu Direktur Pembinaan Pedagang Taufiqurrahman menjelaskan pedagang unggas yang stannya dibongkar telah menempati stan baru. Bedanya, luasan stan baru dengan luas stan yang dibongkar tidak sama. Tetapi hal itu juga sudah disosialisasikan kepada para pedagang.
“Juga sudah dilakukan pengundian stan. Jadi pedagang tetap bisa berjualan di stannya yang baru,” ujarnya.(robby)