D-ONENEWS.COM

Blusukan Ke Pasar Buah Tanjungsari, Arzeti Banyak Dikeluhi Pedagang

foto ; Arzeti Bilbina, Anggota Komisi X DPR RI Fraksi PKB, berdialog dengan pedagang pasar buah Tanjungsari 74 Surabaya

Surabaya,(DOC) – Anggota Komisi X DPR RI Arzeti Bilbina blusukan ke Pasar Buah Tanjungsari 74 Surabaya, Minggu(24/2/2019) malam.  Dipasar tradisional yang terlerak di kawasan Surabaya Barat ini, ia merasa senang bisa berkunjung.

“Sebagai seorang ibu pasti senang ke pasar. Pinginnya semua dibeli, apalagi buah-buah lokal,” ujarnya.

Saat memantau beberapa lapak, beberapa kali Arzeti berbincang dengan para pedagang guna mengetahui kondisi perdagangan buah, mulai dari kualitas, distribusi hingga harga di pasaran.

“Harus belajar lagi packagingnya. Jangan satu peti digabung jadi satu. Kalau per size dibungkus dimasukin kotak harganya pasti naik,” sarannya.

Politisi PKB ini menerangkan, pembeli seringkali tertarik membeli diantaranya karena kemasan atau packagingnya. Namun, ia mengaku secara kualitas buah lokal tak kalah dengan impor.

“Rasanya manis alami. Pokoknya gak kalah dengan buah impor. Malah lebih enak,” sebutnya.

Kehadiran Arzeti ke pasar tradisional yang yang dikelola swasta ini, memang bertujuan untuk menyerap aspirasi para pedagang buah. Mantan pragawti dan model ini berjanji akan membawa persoalan yang dikeluhkan pedagang dalam rapat kerja dengan kementrian terkait.

“Kita carikan solusi yang untungkan petani dan pedagang. Indonesia memiliki lahan yang luas. Bantuan pemerintah bukan hanya bibit, tapi juga bagaimana membantu pemasarannya,” harap Caleg DPR RI.

Ketua Paguyuban Pedagang Tanjungsari, Ismail Hamzah mengakui, bahwa kendala pemasaran yang dihadapi petani adalah, saat musim panen berbarengan dengan impor. Akibatnya harga buah lokal kurang bagus.

“Pemerintah perlu mengatur saat bulan tertentu impor gak boleh masuk. Terutama saat itu petani lokal panen,” Harapnya.

Persoalan lain yang dihadapi para petani buah adalah masalah cuaca. Masalah cuaca kadang mengganggu produksi para petani.

“Untuk itu hasil riset dari pemerintah guna meningkatkan kuantitas dan kualitas buah dibutuhkan petan,i” katanya.

Pasar Buah Tanjungsari 74 beroperasi sejak Tahun 2015. Para pedagang yang menempati 65 stan berasal dari relokasi Pasar Buah Peneleh. Di Pasar Buah Tanjungsari sedikitnya terdapat 1.200 pedagang, pekerja dan kuli angkut.

Buah yang diperjualbelikan diantaranya : Jeruk, Salak, Anggur, Dukuh dan lainnya. Sejumlah buah lokal tersebut didatangkan dari berbagai kota di Indonesia. Tiap hari, sekitar 60 truk dengan kapasitas 7-8 ton keluar masuk mengangkut buah.

“Kalau sirkuasi uang per-hari dari hasil transaksi jual beli buah mencapai Rp. 1,5 M,” pungkas Ismail.(robby/r7)

Loading...

baca juga