D-ONENEWS.COM

BPBD Bekali Warga Rusun Penjaringansari

BPBD Bekali Warga Rusun Penjaringansari Surabaya,(DOC) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Surabaya kirim dua unit mobil pemadam kebakaran dan tiga unit ambulan ke rumah susun sederhana sewa (Rusunawa) Penjaringansari, Kecamatan Rungkut, Jumat (26/4/2024) pagi.

Ratusan warga tampak panik berhamburan keluar area gedung rusunawa, seiring bunyi alarm tanda bahaya.

Petugas BPBD Surabaya, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Surabaya, dan Satpol PP Surabaya bersama TNI/Polri, tampak berjibaku membantu evakuasi warga dari area gedung rusunawa.

Mulai dari anak-anak hingga lansia (lanjut usia) turut di evakuasi ke tempat yang aman.

Para petugas juga gerak cepat mengevakuasi warga yang mengalami luka-luka, pasca kebakaran di rusunawa Penjaringansari yang di sebabkan oleh gempa bumi di pantai timur Surabaya.

Kepala BPBD Surabaya Agus Hebi Djuniantoro mengatakan, kepanikan warga yang terjadi di rusunawa Penjaringansari pagi tadi, adalah bagian dari simulasi dalam memperingati Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) Nasional 2024.

“Hari ini kita melaksanakan simulasi gempa dan kebakaran di rusunawa Penjaringansari dengan melibatkan berbagai pihak. Ada dari lintas OPD dan juga forum pimpinan di wilayah kecamatan, semuanya terlibat. Ini di gelar dalam rangka Hari Kesiapsiagaan Bencana 2024,” kata Hebi.

Hebi menerangkan, selain peringatan HKB Nasional, kesiapsiagaan di tahun ini juga untuk memperingati kejadian bencana Tsunami dan gempa bumi yang terjadi di Meulaboh, Aceh tahun 2004 silam. Tujuan di adakannya simulasi Peringatan HKB ini, adalah untuk memperkuat dan membangun kesadaran akan bencana alam terhadap masyarakat.

Kesiapsiagaan Bencana Butuh Kesadaran Masyarakat

Sesuai dengan amanat Presiden RI Joko Widodo dan Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin, lanjut Hebi, yang utama dalam kesiapsiagaan bencana adalah kesadaran masyarakat dan seluruh stakeholder.

“Kita hari ini melaksanakan itu (kesiapsiagaan bencana) semua stakeholder yang ada bekerjasama. Berkolaborasi untuk apabila terjadi bencana yang sesungguhnya. Kita juga sudah melalui gempa kemarin juga sudah cukup bagus penanganannya. Semua elemen dan masyarakat ikut membantu,” terangnya.

Ia memaparkan, dalam simulasi warga rusunawa Penjaringansari di beri banyak bekal pengalaman soal kesiapsiagaan bencana. Di antaranya, imbauan agar tidak panik dan berlari ketika terjadi gempa bumi. Selain itu, juga simulasi penyelamatan diri dari gedung bertingkat menggunakan alat air cushion (bantalan udara).

Dirinya mengungkapkan, pembekalan kesiapsiagaan bencana bukan cuma di rusunawa saja. Tapi juga di gedung perkantoran, sekolah, dan di perkampungan.

“Jadi banyak yang kita latih. Dalam setahun ini kita ada target untuk sosialisasi dan simulasi bencana. Jadi, kalau di sekolah bagaimana, kemudian di kantor bagaimana, tentunya dengan melibatkan semuanya,” ungkapnya.

Dia berharap, kesiapsiagaan bencana dan komunikasi antar OPD, Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam), dan seluruh elemen masyarakat bisa terus terjalin. Tujuannya, agar kesiapsiagaan bencana ini bisa terus jadi pembelajaran.

“Kita sewaktu-waktu tidak tahu kapan itu (bencana) terjadi, semoga itu tidak terjadi. Tetapi sadar bencana ini harus tetap di laksanakan dan di kelola oleh masyarakat, itu yang terpenting,” harapnya.

Pukul Kentongan Bersama Sebagai Tanda Peringatan HKB

Simulasi bencana Peringatan HKB Nasional tahun 2024, Pemkot Surabaya melibatkan sekitar 100 orang warga rusunawa Penjaringansari. Warga tampak antusias dan banyak yang peduli akan pentingnya kesiapsiagaan bencana.

Salah satunya Nani. Ia mengaku, sangat terbantu dengan adanya simulasi kesiapsiagaan bencana ini. Menurutnya, kegiatan ini bisa jadi bekal dirinya di saat terjadi gempa sungguhan.

“Jadi tambah pengalaman dan bisa tahu ini kalau ada apa-apa harus siaga. Senang bisa menambah wawasan,” aku Nani.

Warga lainnya Lili yang terlibat dalam simulasi, berperan menjadi korban, mengaku sekarang paham apa saja yang harus di lakukan ketika terjadi bencana sungguhan.

Di akhir acara, tepat pukul 10.00 WIB, Jumat(26/4), seluruh peserta simulasi secara serentak memukul kentongan dan di ikuti bunyi sirine serta lonceng sebagai tanda Peringatan HKB Nasional 2024.

“Kalau ada sirine nggak boleh panik, harus tetap siaga dengan pengaman. Dengan adanya simulasi ini jadi terbantu, sebelumnya juga sudah pernah ikut simulasi bencana kebakaran. Nah, kali ini gempa,” ucap Lili.(hm/r7)

 

Loading...

baca juga