D-ONENEWS.COM

Cak Eri Terenyuh Ketemu Ibu-ibu Jadi Driver Ojol Malam Hari, Diceritakan Saat Buka Rumah Padat Karya

Surabaya,(DOC) – Wali Kota Eri Cahyadi resmikan Rumah Padat Karya di lahan bekas Kelurahan Sambikerep dan eks lokalisasi Sememi, Benowo, Senin(20/6/2022). Pada kesempatan ini, Wali Kota Eri Cahyadi hadir bersama jajaran Asisten, Kepala PD, Camat dan Lurah se-Kota Surabaya.

Apresiasi kinerja jajaran kecamatan Sambikerep dan Benowo di berikan Wali Kota yang akrab di sapa Cak Eri ini. Karena sudah memberi kesempatan warganya untuk memanfaatkan lahan/aset Pemerintah Kota (Pemkot) untuk kegiatan ekonomi kerakyatan.

Menurut Cak Eri, ketika warga Surabaya memanfaatkan aset Pemkot untuk Padat Karya, maka secara otomatis pengangguran dan kemiskinan kian berkurang.

“Dalam membangun sebuah kota, itu harus ada campur tangan warganya. Sehingga Rumah Padat Karya di Sambikerep dan Sememi ini bisa di gunakan bersama untuk warga yang belum bekerja,” kata Cak Eri.

Lahan eks Kantor Kelurahan Sambikerep seluas 1.470 meter persegi dan eks lokalisasi seluas 323 meter persegi di Sememi itu, harapan Cak Eri, bisa di manfaatkan sebaik-baiknya untuk kegiatan ekonomi kerakyatan oleh Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).

Di lahan-lahan tersebut, ada rumah padat karya yang menyuguhkan berbagai Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Surabaya. Mulai dari cuci motor dan mobil, laundry hingga makanan dan minuman.
Ia meminta lurah dan camat di lingkungan Pemkot Surabaya untuk segera mendata lebih detail lagi, agar nantinya 40 persen dana APBD tahun 2022 yang di gunakan untuk UMKM Kota Pahlawan terserap seluruhnya.
“Minta tolong Pak RT/RW, lurah serta camat, di update datanya MBR ini. Jadi nanti ketahuan, anak-anak mudanya yang masih menganggur siapa saja, yang ibu-ibunya ingin tambah penghasilannya nanti kita fasilitasi, kita bantu, untuk membuat usaha sendiri,” ujar Cak Eri.
Tak hanya Rumah Padat Karya saja upaya peningkatan ekonomi kerakyatan, namun, sebut Cak Eri, bisa dengan memberikan lapangan pekerjaan. Caranya, yaitu memberikan fasilitas pelatihan hingga pemberian alat sesuai dengan bidang yang di tekuni.
Ia sempat bercerita sedikit mengenai keprihatinannya ketika memesan makanan melalui aplikasi jasa ojek online (Ojol). Malam-malam pesanan Cak Eri dan istrinya itu di antarkan oleh seorang ibu-ibu yang berprofesi sebagai driver Ojol.
Iya baru sadar, bahwa ibu-ibu itu adalah warganya yang membantu suaminya untuk mencari penghasilan tambahan. Untuk itu ia meminta agar ibu-ibu tangguh seperti driver Ojol tersebut, beralih profesi sebagai pelaku UMKM di rumah.

“Saya kaget, ketika istri saya pesan makanan lewat ojol, kok suara penelponnya perempuan. Sesampainya di rumah, saya minta masuk. Saya tanya, ternyata suaminya juga sebagai driver ojol. Berkaca dari itu, saya ingin pejabat Pemkot mendata dan membantu warganya yang seperti ini. Jangan sampai seorang ibu pergi sendiri di malam hari seperti itu,” tuturnya.

Agar pengangguran dan kemiskinan terselesaikan, sambung Cak Eri, perlu kolaborasi antara Pemkot dengan stakeholder.

Ia mencontohkan, sekarang ini Pemkot bekerjasama dengan perusahaan swasta dan merekrut tenaga kerja asal Kota Surabaya yang belum mendapatkan pekerjaan.
“Alhamdulilah ada 1.400 orang yang di terima, itu seluruhnya asal Surabaya. Ini lah yang kita gerakkan agar tidak ada lagi warga yang menganggur, seperti halnya Rumah Padat Karya ini yang di gerakkan oleh MBR,” imbuhnya.

Sementara itu, Camat Sambikerep Ferdhie Ardiansyah menjelaskan, di Rumah Padat Karya Kelurahan Bringin, terdapat 30 warga MBR yang memanfaatkan fasilitas lahan Pemkot Surabaya untuk kegiatan ekonomi kerakyatan. Ia menjelaskan, berbagai macam UMKM, mulai cuci sepeda motor dan mobil, laundry, coffee shop, minuman cincau dan ada budidaya ikan nila tersedia di sini.

“Jadi seluruhnya yang bekerja di lahan pemkot eks kantor kelurahan ini adalah warga Sambikerep, terutama anak-anak mudanya juga kami ajak untuk mengembangkan Rumah Padat Karya ini,” kata Ferdhie.

Tak jauh beda dengan rumah padat karya eks lokalisasi Sememi. Menurut Camat Benowo Denny Christupel Tupamahu, Rumah Padat Karya yang ada di wilayah kerjanya itu, juga ada UMKM cuci sepeda motor dan mobil, laundry, jasa permak jeans dan sentra kuliner.
Ia berharap, UMKM di Rumah Padat Karya Sememi nantinya bisa bertambah dan semakin banyak lagi warga MBR yang bergabung.
“Di Rumah Padat Karya kami ini ada juga co-workingspace-nya, sehingga nanti kami ketika ada rapat atau kegiatan bisa di sini. Ke depannya pasti akan ada pengembangan lagi, agar warga kami lebih semangat lagi untuk berkarya,” pungkas Denny.(hm/r7)
Loading...

baca juga