D-ONENEWS.COM

DPRD Surabaya: Jangan Biarkan Guru Takut Mendidik di Sekolah

Surabaya, (DOC) – Fenomena guru yang takut menegur murid menjadi perhatian DPRD Surabaya. Ketua Komisi D DPRD Surabaya, dr. Akmarawita Kadir, menilai perlunya sinergi antara guru di sekolah dan orang tua di rumah.

Menurutnya, tantangan di era media sosial semakin besar. Banyak kasus guru di salahkan, bahkan hingga berujung masalah hukum, saat menegur siswa yang melanggar aturan.

“Kita harus memperhatikan masalah ini. Jangan sampai guru takut menerapkan metode pembelajaran karena khawatir di salahkan. Apalagi sampai di bawa ke ranah hukum,” ungkap dr. Akmarawita, Sabtu (2/11/2024).

Ia menjelaskan bahwa pendidikan adalah proses panjang yang berlangsung sejak anak lahir hingga dewasa. Orang tua bertugas mendidik di rumah, sedangkan guru memiliki tanggung jawab mendidik di sekolah.

“Semua pihak harus kembali pada tugasnya masing-masing. Orang tua harus tahu bagaimana cara mendidik anaknya. Begitu pula guru, mereka juga harus memahami batasan yang boleh atau tidak boleh di lakukan,” jelasnya.

Ia menegaskan bahwa mendidik anak dengan kekerasan, baik fisik maupun mental, tidak boleh di lakukan. Orang tua dan guru harus bekerja sama untuk mencetak anak-anak dengan karakter, pengetahuan, dan keterampilan yang baik.

“Jika tidak ada kerja sama, maka akan muncul masalah seperti yang sering kita lihat belakangan ini,” tambahnya.

Pentingnya Menjadi Contoh yang Baik

dr. Akmarawita juga mengingatkan bahwa orang tua dan guru adalah panutan bagi anak-anak. Sikap mereka akan menjadi contoh bagi siswa dalam bersikap dan bertindak.

“Ketika ada siswa yang melakukan hal kurang baik, menegurnya harus dengan cara yang tepat. Orang tua dan guru perlu menyamakan pemahaman ini. Semua tentu menginginkan anak-anaknya berperilaku baik, memiliki pengetahuan yang luas, dan terampil,” katanya.

Ia berharap, Dinas Pendidikan bisa memfasilitasi komunikasi antara guru dan orang tua. Dengan adanya koordinasi, metode pembelajaran yang di terapkan di rumah dan sekolah dapat berjalan seiring.

“Sinergi ini penting untuk mencapai tujuan pendidikan. Kita ingin anak-anak tumbuh menjadi generasi yang berkualitas dalam perilaku, pengetahuan, dan keterampilan,” tutupnya. (r6)

Loading...

baca juga