D-ONENEWS.COM

Hasil Tracing Pelatihan Haji, 4 Peserta Positif COVID-19

Surabaya,(DOC) – Pemerintah provinsi (Pemprov) Jawa Timur melakukan tracing(pelacakan) 415 petugas haji di Surabaya, usai ditemukannya satu orang pasien positif COVID-19 yang dinyatakan meninggal dunia di RSUD Kabupaten Kediri Jawa Timur.

Pasien positif COVID-19 ini merupakan warga Blitar dan sebelum dinyatakan meninggal, sempat mengikuti pelatihan petugas haji di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, mulai 9-18 Maret 2020, bersama 415 petugas lainnya.

“Risiko ini memang ada dalam peserta itu. Kami sudah tracing dan untuk mengetahui prilaku mereka,” kata Ketua Rumpun Tracing Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Jatim, dr Kohar Hari Santoso, di Surabaya, Sabtu(28/3/2020).

Sebanyak 415 orang itu terdiri dari 166 orang Tim Pemandu Haji Indonesia (TPHI) dan 249 petugas Dinas Kesehatan, yang berasal dari kabupaten/kota di Jawa Timur.

“Jadi pelatihan ini di Asrama Haji memang kemudian ada dalam pelatihan itu ada peserta-peserta dari berbagai kabupaten/kota termasuk dari Tulungagung, Blitar, Kediri, Sidoarjo, Nganjuk,” kata dia. 

Hasil tracing, petugas menemukan 14 orang pernah berinteraksi dengan pasien positif COVID-19 yang meninggal dunia tersebut.

“Dari pemeriksaan, 4 orang dinyatakan positif dan sepuluh orang lainnya masuk kategori PDP(pasien dalam pengawasan,red),” tandasnya.

Dia meminta kepada petugas lainnya untuk mengisilasi diri sementara waktu hingga 14 hari ke depan. Hal itu penting untuk memutus rantai penularan covid-19. 

“Kami mengingatkan mereka supaya mencegah penularan yang lain dengan mengisolasi diri,” ujarnya. 

Sebelumnya, satu pasien positif virus corona (covid-19) di Kabupaten Kediri dinyatakan meninggal dunia. Diketahui pasien itu sempat menghadiri pelatihan calon petugas haji di Asrama Haji Sukulilo Surabaya, pada 9 – 18 Maret 2020, bersama ratusan orang lain.

Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan covid-19 Kabupaten Kediri dr. Bambang Triyono Putro mengatakan pasien itu meninggal saat beberapa hari menjalani perawatan sebagai pasien dalam pengawasan (PDP) di RSUD Kabupaten Kediri. Namun belum keluar hasil swab, pasien itu dinyatakan wafat. 

“Satu orang meninggal dunia sebelum hasil swab keluar, dimana sebelumnya memiliki riwayat sakit jantung dan diabetes,” kata Bambang melalui keterangan tertulisnya.

Selain berstatus sebagai petugas haji, pasien tersebut juga diketahui berprofesi sebagai dosen di IAIN Kediri.

Menurut Wakil Rektor IAIN Kediri, Ahmad Subakir, almarhum terakhir kali ke kampus pada 6 Maret lalu.(div)

Loading...

baca juga