“Jadi kita bisa melihat dan mengetahui sejarah, bahwa Bung Karno bukan lahir di Blitar tetapi lahir di Kota Surabaya. Sehingga dengan semangat dan perjuangan Bung Karno yang mengikuti HOS. Tjokroaminoto, artinya api perjuangan beliau menetes pada darah Arek-Arek Suroboyo,” kata Wali Kota Eri Cahyadi.
Wali Kota Eri Cahyadi yang akrab di sapa Cak Eri ini berharap, melalui gelaran nobar Film Koesno yang telah di saksikan oleh seluruh masyarakat Kota Surabaya, bisa mengetahui bahwa Founding Father Bangsa Indonesia lahir di Kota Surabaya. Maka semangat pertempuran dan perjuangan untuk merebut Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) saat itu, harus terus membara di tangan Arek-Arek Suroboyo.
“Dulu kita melawan penjajah untuk merebut kemerdekaan, maka hari ini seluruh stakeholder dan lapisan masyarakat Surabaya, harus berjuang dan bergotong-royong bersama untuk merebut kemerdekaan dari kemiskinan dan pengangguran,” harap dia.
Sebab, menurutnya, perjuangan untuk mengentaskan pengangguran dan kemiskinan di Kota Surabaya harus terus di lakukan. Karenanya, seluruh lapisan masyarakat harus berkontribusi untuk membangun Kota Pahlawan. “Jangan sampai kita hanya menjadi penonton di kota kita sendiri, tapi kita harus mewujudkan dan menerapkan hal itu sesuai dengan semangat dan api perjuangan yang telah di ajarkan oleh Bung Karno kepada seluruh Arek-Arek Suroboyo,” tegas dia.