Lumajang,(DOC) – Sejumlah pengungsi tanggap darurat bencana erupsi Gunung semeru mulai jenuh tinggal terlalu lama di pengungsian. Mereka menginginkan segera mendapatkan hunian sementara.
Salah seorang warga yang mulai tidak betah diantaranya Kasimin (60) warga Dusun Kampung Renteng, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang.
Ia bersama keluarganya sudah 11 hari tinggal di pengungsian dengan penuh desakan dengan pengungsi lainnya.
“Harapannya segera untuk dibuat rumah hunian, kalau satu bulan di pengungsian tidak betah,” ujarnya.
Meski kebutuhan makannya tercukupi, Kasimin enggan berlama-lama di pengungsian. Dia berharap segera mendapat tempat relokasi.
“Untuk kebutuhan Alhamdulilah terpenuhi. Saya harapkan tempat tinggal secapatnya direlokasi kan,” tutur Kasimin.
Sementara itu, Bupati Lumajang Thoriqul Haq menyampaikan, untuk menentukan bakal lokasi hunian baru. Setelah itu. Pihaknya segera bersurat pada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan agar pembangunannya bisa cepat dilaksanakan.
“Ada tiga lokasi yang akan digunakan. Kawasan itu adalah Desa Penanggal dan Desa Sumbermujur di Kecamatan Candipuro serta Desa Oro-Oro Ombo di Kecamatan Pronojiwo. Total kebutuhan lahan sekitar 8 hektar untuk lebih kurang 2.900 rumah tangga,” ujarnya.
Untuk desa Penanggal itu masih dalam rencana. Karena ada sumber mata air bagi beberapa desa, nanti kalau dibangun terlalu berisiko, karena ada pasokan sumber air bersih bagi warga bisa terganggu.
”Desa Oro-Oro Ombo masih menunggu hasil survei dari masyarakat, camat, kepala desa, bersama Perhutani. Sejauh ini, yang hampir pasti menjadi titik relokasi adalah Desa Sumbermujur,” kata
Sejauh ini, lahan yang akan dijadikan lokasi hunian baru adalah milik Perhutani.”hasil survei dapat diperoleh secepatnya agar pembangunan bisa dimulai pekan ini,” pungkasnya. (Imam)