D-ONENEWS.COM

Mahasiswa PMII Tagih Janji Bupati Lumajang, Aksi Sempat Ricuh

Lumajang,(DOC) – Puluhan Mahasiswa yang tergabung Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Lumajang menggelar aksi demo di depan Kantor Bupati Lumajang, Kamis (26/9/2019).

Aksi dilakukan para mahasiswa tersebut menuntut Bupati dan Wakil Bupati Lumajang untuk merealisasikan janjinya.

Aksi sempat terjadi dorong mendorong antara petugas kepolisian Polres Lumajang, karena para mahasiswa ingin bertemu dengan Bupati Lumajang Thoriqul Haq.

Tidak lama kemudian Wakil Bupati Lumajang Ir. Indah Amperawati menemui para demontran.

Bahkan Bunda Indah saat menemui langsung mahasiswa PMII sempat adu mulut untuk mempertanyakan sikap korlap aksi tersebut.

“Siapa korlapnya, kami hanya ingin tahu siapa korlapnya,” kata Wabup dengan suara tinggi.

Akan tetapi mahasiswa tidak menyebutkan siapa korlapnya, karena itu dirasa tidak penting sekarang hanya ingin menyuarakan aspirasi rakyat. Kalau wakil Bupati tetap saja ngotot untuk meminta ingin korlapnya, mahasiswa juga meminta untuk Bupati dihadirkan disini.

“Adik-adik mahasiswa Bupati Lumajang saat ini ada tugas di Jakarta,” Ujar Wakil Bupati Lumajang.

Setelah saling adu mulut, namun akhirnya bisa diredam, akhirnya mahasiswa membacakan 7 tuntutan.

Ada 7 tuntutan yang disampaikan, yaitu menuntut Pemerintah Lumajang menjalankan secara serius Perda perlindungan lahan pertanian pangan yang berkelanjutan, mendesak Pemerintah Lumajang segera mengisi banyaknya jumlah kepala OPD yang masih menjabat sebagai PLT, menuntut pemerintah agar segera reformasi PDAM karena banyaknya kejanggalan didalamnya, segera merealisasikan program penerangan jalan, menertibkan truk pasir yang melintasi jalan desa, menyelesaikan jalan penghubung antara Pasirian-Tempursari, dan meningkatkan IPM.

Dalam kesempatan itu, Wakil Bupati Lumajang, Ir. Indah Amperawati, M.Si., menyampaikan bahwa periode kepemimpinannya bersama Bupati merupakan amanat yang diberi oleh rakyat dalam masa lima tahun, sehingga seluruh janji-janji politik yang sudah disampaikan saat kampanye sudah dijalankan.

Namun, keterbatasan anggaran APBD adalah salah satu yang bisa menyebabkan seluruh program itu bisa tuntas satu tahun, dua tahun, atau bahkan lima tahun.

Dijelaskan juga bahwa Pemerintah Lumajang akan membenahi dan menata kembali (reposisi dan restrukturisasi) di PDAM, agar pelayanan air bersih semakin baik dan membenahi pelayanan.

Selain itu, untuk pemasangan CCTV sudah dilakukan, hanya saja penempatannya masih dipergunakan untuk pemantauan lalu lintas.

Dalam waktu dekat ini pemasangan akan dilakukan di daerah rawan kriminal.

Bukan hanya itu, untuk jalur Pasirian-Tempursari tanahnya merupakan milik perhutani, sehingga pihak pemerintah harus ijin ke Mentri Kehutanan apabila ingin membangun jalan tersebut dan itu sudah dilakukan pemerintah.
Sedangkan peningkatan IPM terutama pendidikan adalah tanggung jawab bersama, dengan mensosialisasikan jangan menikah dini, mendorong masyarakat jangan putus sekolah, dan seluruh desa harus ada program kejar paket A, B, dan C.

“Kami ingin melayani masyarakat dengan baik namun kami tidak ingin melanggar undang-undang, semua itu merupakan PR kami dan bukan hal mudah karena membutuhkan waktu. Untuk itu beri waktu kami untuk menyelesaikan semuanya,” ujarnya

Sementara itu, Kapolres Lumajang, AKBP. DR. M. Arsal Sahban, mengapresiasi demo yang dilakukan mahasiswa sebagai bentuk sosial kontrol.

Disampaikan bahwa Polres Lumajang telah menetapkan 3 konsep utama pengamanan, yakni begal, pencurian sapi, dan konflik tambang pasir, termasuk didalamnya menyelesaikan Qnet.

“Kami sudah meminta Polda untuk mengirimkan alat khusus, untuk membantu menyelesaikan persoalan keamanan. Kami ingin Lumajang dinilai sebagai kota yang positif,” jelasnya.

Muhammad Junaidi, ada sebanyak 20 janji Bupati Lumajang yang belum terselesaikan hingga saat ini padahal sudah satu tahun Bupati dan Wakil Bupati Lumajang memimpin Lumajang.

Ratusan Mahasiswa yang tergabung dari PMII Lumajang juga merasa kecewa dengan sikap Bupati Lumajang Thoriqul Haq yang tidak mau menemui para Demonstran meski hanya sebentar saja dan tidak puas terhadap jawaban dari Wakil Bupati Lumajang Indah Amperawati.

“Kami kecewa dengan Bupati Lumajang yang tidak mau menemui meski hanya sebentar saja, demikian juga dengan hasil jawaban Wabup,” katanya.

Pemerintah Lumajang dulu pernah berjanji akan mereformasi birokrasi namun faktanya hingga sampai saat ini tidak ada realisasi selain itu lampu penerangan jalan nihil dan pemasangan CCTV di tempat rawan hanya tinggal janji dan mimpi.(imam)

Loading...

baca juga