D-ONENEWS.COM

Mensos Risma Resmikan Lagi SKA Balai Mulya Jaya, Dukungan Komisi VIII Semakin Nyata

Jakarta,(DOC) – Program peningkatan kesejahteraan terus dilakukan oleh Kementerian Sosial (Kemensos) RI sejak di komandoi oleh mantan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang menjabat Menteri Sosial (Mensos) sejak 22 Desember 2020 lalu.

Salah satu program yang tengah di galakkan oleh Kemensos, yakni memanfaatkan Balai Rehabilitasi Sosial yang tersebar di seluruh Indonesia untuk dijadikan sebagai tempat usaha bagi kaum wanita yang memiliki problem sosial, penyandang disabilitas, tunawisma sekaligus ibu-ibu rumah tangga dan para remaja yang membutuhkan lapangan pekerjaan.

Tempat usaha di Balai Rehabilitasi Sosial tersebut di namai Sentra Kreasi Atensi (SKA) yang kini sudah berdiri di 13 lokasi. SKA yang terakhir diresmikan oleh Mensos Risma yakni di Balai Mulya Jaya Jakarta, Kamis(9/9/2021)

Dalam peresmian SKA di Balai Muya Jaya Jakarta, Mensos Risma menyempatkan diri menanyai satu-persatu para pelaku usaha.

“Ibu dari mana, kok bisa sampai dsini dan berjualan, tahu dari mana?,” pertanyaa Mensos Risma kepada para penjual makanan di Balai SKA Mulya Jaya Jakarta, yang dijawab bervariatif.

Para pelaku usaha ini bukan hanya berasal dari Jakarta, tapi dari luarkota seperti Bandung, Tegal dan Gunung Kidul. Sebelum berjualan, mereka diberi pelatihan terlebih dahulu oleh Kemensos.

Di kesempatan yang sama, Mensos Risma juga menyatakan, bahwa kehadiran SKA juga sebagai respon pandemi Covid-19, dimana pemerintah memerlukan partisipasi dari semua elemen, termasuk dunia usaha, komunitas, relawan, tokoh-tokoh masyarakat dan media. 

“Dengan begitu pilar-pilar sosial dapat tampil dan berperan sebagai garda terdepan pencegahan maupun penanganan permasalahan sosial dari dampak dari pandemi Covid-19,” ucap Mensos dalam persemian tersebut yang langsung di hadiri oleh Ketua Komisi VIII DPR RI Yandri Susanto.

Pilar-Pilar sosial yang dimaksut, yaitu para Pekerja Sosial Masyarakat (PSM), Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), Karang Taruna, Taruna Siaga Bencana (TAGANA), Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) dan Penyuluh Sosial Masyarakat (Pensosmas). 

“Mereka sangat diharapkan membantu Pemerintah dalam menangani permasalahan sosial di masyarakat,” kata Mensos.

Pilar-Pilar sosial merupakan SDM Kesos di masing-masing daerah yang sangat memahami kondisi masyarakat, sehingga bisa menjadi ujung tombak yang membantu penanganan pandemi dan dapat bersinergi dengan stakeholder yang ada di daerah. 

“Penanganan pandemi di Indonesia membuktikan bahwa kita mampu, berkolaborasi dengan semua pihak,” katanya. 

Selain meresmikan ATENSI, Mensos Risma juga memberikan berbagai bantuan kepada pemerlu pelayanan kesejahteraan sosial dan anak yatim piatu dampak pandemi Covid-19, dan memberikan motivasi hingga Mensos Risma membetulkan tali sepatu seorang anak yatim. Bantuan-bantuan tersebut antara lain : 

  1. Bantuan ATENSI Kewirausahaan bagi Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) sebanyak 181 orang dengan total bantuan sebesar Rp 497.967.342. 
  2. Bantuan ATENSI Aksesibilitas bagi Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) sebanyak 319 orang dengan total bantuan sebesar Rp 228.576.395. 
  3. Bantuan ATENSI Kebutuhan Dasar bagi Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) sebanyak 266 orang dengan total bantuan sebesar Rp 64.030.890.
  4. Bantuan ATENSI Anak Yatim bagi Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) sebanyak 23 anak dengan total bantuan sebesar Rp 15,000,000. 
  5. Bantuan ATENSI Sarana Kamar bagi Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) sebanyak 8 Lanjut Usia dengan total bantuan sebesar Rp 4.908160,-

Diwaktu yang sama, Ketua Komisi VIII DPR RI, Yandri Susanto mengakui gebrakan program peningkatan kesejahteraan sosial yang di gagas oleh Mensos Risma. 

“Semuanya nyata, termasuk bantuan ke para korban pandemi. Untuk itu Komisi VIII mendukung Kemensos sepenuhnya,” kata Yandri.

Ia menambahkan, sesuai usulan Mensos Risma ditahun anggaran 2022, Komisi VIII DPR RI telah menyetujui anggaran santunan untuk anak-anak yatim piatu agar mereka bisa menerima bantuan kesejahteraan setiap bulan.

“Kita sudah setujui anggaran Rp 11,4 T untuk bantuan anak-anak yatim piatu. Itu secara keseluruhan ya, bukan hanya untuk anak-anak yatim piatu yang korban Covid saja. Karena bantuan anak-anak yatim piatu korban covid sekarang sudah berjalan dan saya melihat sendiri waktu kemarin di Dapil saya, sekarang di sini( Balai Mulya Jaya Jakarta),” tandas Yandri.(robby/r7)

Loading...

baca juga