D-ONENEWS.COM

Meter Air PDAM Surabaya Diburu Pencuri

Meter Air PDAM Surabaya Diburu Pencuri
Foto: Direktur Operasional PDAM Surya Sembada, Nanang Widyatmoko

Surabaya,(DOC) – Kasus pencurian meter air milik PDAM Surya Sembada Surabaya terus meningkat. Dalam dua bulan terakhir, jumlah meter air yang dicuri bertambah dari 250 menjadi sekitar 300 unit. Pencurian ini terjadi di wilayah utara dan tengah kota Surabaya.

Direktur Operasional PDAM Surya Sembada, Nanang Widyatmoko, menjelaskan bahwa meter air yang hilang umumnya di pasang di luar persil (halaman) rumah warga, sehingga pengawasannya kurang optimal.

“Memang ada keuntungan jika meter air di pasang di luar rumah. Petugas pencatat meter bisa lebih akurat dalam mencatat pemakaian air. Namun, risikonya adalah rawan pencurian,” kata Nanang usai peluncuran Smart Meter Air pada Minggu (8/12/2024).

Menurut Nanang, penggantian meter air yang hilang menjadi tanggung jawab pelanggan PDAM. Oleh karena itu, pihaknya mengimbau pelanggan dan warga sekitar untuk lebih waspada.

“Jika melihat orang mencurigakan di sekitar meter air, warga sebaiknya segera menegur. Hal ini dapat mencegah pencurian atau setidaknya mengurangi niat pelaku. Meter air adalah komponen penting yang menjadi tanggung jawab pelanggan,” tegasnya.

Nanang menambahkan, biaya penggantian meter air PDAM Surabaya yang hilang di perkirakan antara Rp400 ribu hingga Rp600 ribu per unit. Namun, pelanggan yang terdampak dapat mencicil biaya tersebut melalui tagihan rekening air bulanan.

“Kami memahami banyak pelanggan yang bukan dari kalangan menengah ke atas. Karena itu, kami sedang mencari formula pembayaran yang tidak memberatkan,” ujarnya.

Desak Kepolisian Tangkap Pelaku

PDAM Surya Sembada telah melaporkan kasus ini kepada pihak kepolisian. Nanang berharap pelaku pencurian segera tertangkap agar pelanggan tidak terus di rugikan.

“Ketika meter air di curi, air seringkali meluber ke jalan, dan pipa harus segera di tutup. Hal ini jelas merugikan pelanggan. Kami berharap pelakunya bisa segera di tangkap,” ungkap Nanang.

Ia menjelaskan, material meter air yang terbuat dari kuningan menjadi salah satu alasan pencurian. Harga kuningan cukup tinggi jika di jual, terutama jika di kumpulkan dalam jumlah besar.

“Ke depan, kami berencana mengganti meter air dengan smart meter berbahan plastik agar lebih aman dari pencurian,” pungkasnya.(robby/r7)

Loading...

baca juga