D-ONENEWS.COM

Pekerjaan Flyover JLLB Dikebut, Penunjang Akses Jalan ke GBT

Surabaya,(DOC) – Proyek jembatan layang (flyover) jalur lingkar luar barat (JLLB) yang akan menjadi jalan pendukung akses stadion Gelora Bung Tomo (GBT) dikebut pekerjaaannya oleh Pemkot Surabaya.

Rencananya flyover tersebut akan tembus ke Jalan Tol Surabaya – Gresik dan diperkirakan selesai pada November 2020 mendatang.

Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini memastikan, target selesai pekerjaan itu.

Ia berharap, kehadiran JLLB nanti bisa mengurai kemacetan di wilayah Surabaya barat.

“Proyek JLLB ini harus selesai tahun ini (2020), nanti proyek JLLB ini bisa langsung ke Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) dan juga tembus langsung ke Jalan Tol,” kata Wali Kota Risma, disela tinjauannya ke lokasi proyek, Senin (10/2/2020) siang.

Dirinya menjelaskan, bahwa JLLB nanti akan bisa dilewati kendaraan roda dua, karena fungsinya bukan sebagai jalan tol.

Namun demikian, dirinya masih akan menyelesaikan dulu proyek Box Culvert disepanjang jalan Raya Sememi, sebagai penunjang akses jalan ke flyover.

“Box Culvert ini akan diselesaikan dulu, biar nanti kendaraan bisa naik ke JLLB. Selain bisa ke stadion GBT (Gelora Bung Tomo), flyover JLLB ini nanti bisa langsung ke Jalan Tol,” ujarnya.

Flyover JLLB ini memiliki dua jalur dengan panjang sekitar 3,5 kilometer. Menariknya, flyover JLLB ini dapat tembus menuju Stadion GBT, Jalan Tol Surabaya – Gresik dan Kawasan Citra Land. Sedangkan untuk anggarannya, mencapai Rp 132 miliar, murni menggunakan APBD (Anggaran Pendapatan Belanja Daerah) Kota Surabaya.

Menurut Wali Kota Risma, jalan JLLB ini bertujuan untuk mengurai konsentrasi kemacetan yang berada di jalur lingkar luar dalam (Unesa, Pakuwon Trade Center). Dengan adanya jalan ini, diharapkan ke depan, keramaian yang berada di kawasan Surabaya Barat bisa terpecahkan.

“Karena itu kenapa kita buka yang lingkar luar dalam sama JLLB, supaya terpecahkan konsentrasi dari keramaian. Karena kalau tidak, itu akan konsentrasi di tempat-tempat itu,” imbuhnya.

Apalagi, lambat laun jumlah kendaraan di Surabaya terus bertambah. Seperti jumlah volume kendaraan yang melewati Jalan Middle East Ring Road (MERR). Oleh karenanya, pihaknya juga membuka kawasan di Surabaya Timur agar konsentrasi persebaran bisa merata.

“Supaya persebaran itu tidak ada daerah tertinggal di Surabaya. Karena itu juga untuk memancing investasi. Kalau tidak nanti kumpulnya di situ saja,” pungkasnya.(robby/hm)

Loading...

baca juga