Probolinggo, (DOC) – Seorang pria paruh baya tewas setelah tertabrak kereta api di perlintasan sebidang berpalang pintu di Jalan Raya Panglima Sudirman, Kota Probolinggo, pada Minggu (23/2/2025) pagi.
Korban diduga sengaja mengakhiri hidupnya dengan menabrakkan diri ke kereta api yang sedang melintas.
Seorang saksi mata, Yono, mengatakan bahwa korban terlihat sengaja menghentikan sepeda motornya di tengah rel saat kereta api akan lewat.
“Dia berhenti tepat di tengah rel dengan sepeda motornya, padahal kereta api sudah dekat,” ujarnya.
Korban diketahui bernama Budi Setio Rahman (31), warga Kelurahan Kebonsari Wetan, Kota Probolinggo. Sebelum kejadian, beberapa pengendara lain sempat meneriaki korban agar menjauh dari rel, namun korban tidak menghiraukan peringatan tersebut.
Akibatnya, korban tertabrak kereta api dan terseret hingga 15 meter. Sepeda motor korban hancur dan tubuh korban mengalami luka parah. Kereta api yang menabrak korban pun sempat berhenti karena motor korban tersangkut di bagian depan lokomotif.
Jenazah korban telah dievakuasi ke RSUD Dr. Moh Saleh untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut sebelum diserahkan kepada pihak keluarga. Pihak kepolisian masih menyelidiki lebih lanjut terkait motif dari tindakan korban.
Sementara itu, Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi 9 Jember melaporkan insiden yang melibatkan KA 297 Probowangi jalur Banyuwangi-Surabaya di perlintasan kereta api tersebut terjadi sekitar pukul 08.24 WIB. Sebuah sepeda motor menerobos perlintasan resmi yang dijaga di Km 104+000 antara Probolinggo dan Leces, mengakibatkan tabrakan dengan lokomotif kereta api.
Menurut keterangan Cahyo Widi Nugroho, Manajer Humas KAI Daop 9 Jember, pengendara sepeda motor Honda Vario putih dengan nomor polisi N 5880 RY nekat menerobos perlintasan meski palang pintu sudah ditutup dan sirine peringatan berbunyi.
Petugas perlintasan dan warga sekitar yang menyaksikan kejadian tersebut telah berusaha memperingatkan pengendara, namun tabrakan tak terhindarkan.
Akibat insiden ini, KA Probowangi sempat berhenti untuk pemeriksaan lokomotif dan rangkaian. Setelah dipastikan aman, kereta api melanjutkan perjalanan dengan keterlambatan 7 menit.
KAI Daop 9 Jember menyayangkan terjadinya insiden ini dan mengimbau masyarakat untuk selalu mematuhi rambu lalu lintas serta mengutamakan keselamatan saat melintasi perlintasan kereta api.
“Kami mengimbau kepada seluruh pengguna jalan untuk selalu berhati-hati dan mengutamakan keselamatan saat melintasi perlintasan sebidang. Patuhi rambu lalu lintas dan dahulukan kereta api,” ujar Cahyo. (Imam/fr)