Tulungagung,(DOC) – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat 270 keluarga masih terisolir dan 4(empat) unit rumah rusak, akibat terkena dampak bencana tanah longsor yang melanda dua kecamatan di Tulungagung, Jawa Timur, Kamis(17/06/2021) pagi dini hari sekitar pukul 02.00 WIB.
Dua kecamatan yang terkena dampak longsor tersebut, yaitu Kecamatan Sendang dan Kecamatan Pagerwojo.
BNPB Tulungagung merinci, bahwa terdapat 3(tiga) desa yang terkena dampak langsung di Kecamatan Sendang, yakni Desa Nglurup, Keduyo dan Nyawangan. Sementara di Kecamatan Pagerwejo berada di Desa Mulyasari dan Gambiran.
Sedangkan BPBD Kabupaten Tulungagung mengkalkulasi kerugian di Kecamatan Sendang, selain empat rumah dan lima tiang listirk roboh, longsor juga mengakibatkan 1(satu) hektar lahan pertanian jagung rusak dan 1(satu) unit jembatan permanen ambrol. Terdapat juga akses jalan yang tak bisa dilalui kendaraan karena tertutup material longsoran sepanjang 200 meter dengan tinggi 2 meter dan lebar 6 meter.
Sementara di Kecamatan Pagerwojo dilaporkan 6(enam) unit tembok rumah jebol, akses jalan tertutup material longsor sepanjang 30 meter dengan tinggi 1 meter dan lebar 50 sentimeter.
“Bantuan makanan siap saji, famili kit, selimut dan terpal sudah disalurkan ke korban. BPBD Bersama Dinas PUPR telah mengerahkan 3 unit alat berat untuk membersihkan material,” tulis tim komunikasi BNPB pusat melalui website resminya, Kamis(17/6/2021).
Terpisah, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika(BMKG) telah merilis peringatan dini cuaca buruk seperti hujan intensitas sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang sesaat, yang akan terjadi mulai Kamis(17/6/2021) sampai Sabtu(19/6/2021), pada pagi hari di wilayah Kabupaten Malang, Batu, Pasuruan, Probolinggo, Lumajang dan Bondowoso. Pada siang hingga sore cuaca buruk bergeser ke wilayah Mojokerto, Nganjuk, Madiun, Kota Madiun, Ngawi, Magetan, Ponorogo, Pacitan, Trenggalek, Tulungagung, Kota Blitar, Kota Kediri, Malang, Kota Malang, Batu, dan Pasuruan, Jawa Timur.
Melalui kajian InaRISK BNPB, Kabupaten Tulungagung memang memiliki risiko bencana tanah longsor sedang hingga tinggi, dengan luas risiko mencapai 27.541 hektar atau sekitar 15 kecamatan terpapar. “Melihat kajian risiko dan peringatan dini yang dikeluarkan BMKG, masyarakat diimbau agar selalu waspada terhadap ancaman longsor susulan maupun bencana hidrometeorologi lainnya yang dapat terjadi sewaktu-waktu,” diakhir keterangan tertulisnya.(r7)