D-ONENEWS.COM

Redam Tawuran Antar Geng, Pemkot Surabaya Berikan Pendampingan Anggota Geng

Foto : Patroli Cyber(dok)

Surabaya,(DOC) – Dinas Pengendalian Penduduk, Pemberdayaan Perempuan dan Anak (DP5A) mulai mendata para anggota Geng All Star dan Geng Jawara Kampung, pasca meredanya perseteruan antar kedua Geng tersebut beberapa hari terakhir ini di Surabaya.

Seperti diketahui, para anggota kedua Geng tersebut melakukan tawuran pada Sabtu(12/10/2019) malam. Aparat kepolisian sempat melakukan Patroli Cyber untuk membubarkan perseteruan itu,

Kepala DP5A kota Surabaya, Candra Oratmangun menyatakan, anggota kedua geng itu tidak semuanya berasal di Surabaya.

“Sekitar 70-an datanya, tapi 30-an itu luar kota, ada yang Gresik, ada yang Blitar, yang Surabaya 40-an, tetapi yang kasus Sabtu(12/10/2019) kemarin, kami belum mendapat data dari kepolisian,” ujarnya.

Ia menjelaskan, langkah DP5A saat ini, yaitu melakukan pendampingan kepada anak-anak, yang ikut menjadi anggota kedua geng tersebut.

“Rata-rata dari keluarga menengah ke bawah,yang orang tuanya sibuk bekerja. Tetapi,kualitas orangtua mendampingi anak agak berkurang, sehingga mereka mendapat hal di luar,” katanya.

Untuk mendampingi anak-anak anggota geng, rencananya DP5A akan dibantu oleh OPD-OPD lainnya di lingkungan Pemkot Surabaya, seperti diantaranya pihak kecamatan, kelurahan dan dinas Pendidikan. Tim DP5A sendiri sudah menerjunkan personilnya sampai ke pelosok kampung.

“Mereka memberikan pendampingan, memberikan sosialisasi juga perlu ke sekolah dan lain-lain. Di kampung banyak relawan yang sudah turun, tapi ya kembali ke anaknya lagi, ketika kurang mendapat perhatian di rumah maupun lingkungannya, dia akan mencari yang lebih pas dari pemikiran dia, mungkin juga kan eksistensi dirinya ya, dia kan masa-masa puber kan, butuh pengakuan dan lain-lain,” papar Candra.

Mengenai data anggota geng yang putus sekolah, kata Candra, pihak DP5A juga sudah memperolehnya dari kedua geng tersebut.

“Untuk yang putus sekolah akan diikutkan kejar paket, kita sudah arahkan dan mereka siap,” tandasnya.

Para anggota geng ini sering berkumpul diperkampungan sehingga DP5A mengerahkan tim dari sekolah, lingkungan RT/RW hingga orangtua yang anaknya ikut serta dalam pertikaian Geng All Star dan Geng Jawara Kampung.

“Kita berusaha melalui sekolah, melalui RT/RW, melalui orangtua juga kita kumpulkan, bahkan anak-anak terlibat yang minum-minum kemarin kan sudah dikumpulkan, jadi penguatan keluarga, sesudah itu di sekolah juga bimbingan guru BK sudah dimaksimalkan,” tambahnya.

Selain memakai pihak sekolah untuk meredam pertikaian dua Geng tersebut, DP5A juga akan menggunakan cara dari susunan keluarga (KK).

“Pendampingan baik dari sekolah, juga dari kami, sesudah itu kami juga memberikan parenting untuk orang tuanya,” pungkasnya.

Perseteruan kedua geng ini mulai ramai, di awal September 2019. Bahkan keduanya sempat melakukan penyekapan anak dari anggota Geng All Star maupun Geng Jawara. Kejadian terbaru, yakni sebanyak 17 anak dari anggota Geng All Star, akan menyerang markas Geng Jawara di Jl Simo Pomahan. Beruntung Kepolisian bisa mencegah rencana penyerangan yang terjadi di Sabtu(12/10/2019) malam kemarin.(hadi)

Loading...

baca juga