Surabaya, (DOC) – Surabaya terus berupaya menjadi salah satu kota metropolitan paling dinamis di Indonesia. Mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025–2030, Kota Pahlawan di fokuskan tidak hanya pada kemajuan ekonomi dan infrastruktur. Surabaya juga ingin menjadi kota yang ramah anak dan generasi muda.
Pemerhati Pendidikan dan Perlindungan Anak Jawa Timur, M. Isa Ansori, menjelaskan bahwa kota layak anak berarti menyediakan lingkungan yang mendukung perkembangan anak. Ini mencakup aspek fisik, mental, sosial, dan emosional. Surabaya berusaha mewujudkan ini dengan menyediakan fasilitas, layanan, dan ruang hidup yang aman dan sehat.
“Jika mengacu pada Undang-Undang Perlindungan Anak, usia anak adalah 0–18 tahun. Ini berarti kita perlu mempersiapkan anak sejak dalam kandungan, serta mendampingi tumbuh kembang mereka,” ujar Isa Ansori, Selasa (17/9/2024).
Dalam upaya ini, calon orang tua di berikan bimbingan terkait pengasuhan anak. Mereka juga di persiapkan untuk mendapatkan pekerjaan yang dapat menafkahi keluarga dengan baik. Pemkot Surabaya telah merancang program pendampingan sejak masa anak-anak hingga dewasa.
“Data base tentang anak-anak, remaja, hingga pasangan calon pengantin sudah di persiapkan. Dengan langkah ini, pembangunan menuju kota layak anak pada tahun 2030 bisa berjalan lebih presisi,” jelasnya.
Isa juga menyoroti pentingnya infrastruktur ramah anak. Salah satu contohnya adalah sistem transportasi publik ramah lingkungan yang terintegrasi di Surabaya. Ini tidak hanya memudahkan akses tetapi juga menciptakan rasa aman, yang penting untuk perkembangan emosional anak.
Ruang Terbuka Hijau dan Taman Bermain Jadi Prioritas
Ruang terbuka hijau dan area bermain juga menjadi prioritas. Salah satunya adalah konsep taman mini (pocket parks) sebagai solusi inovatif. Taman ini di lengkapi fasilitas bermain modern yang aman, sehingga generasi muda Surabaya bisa belajar sambil bermain.
“Dengan fasilitas bermain yang terintegrasi, anak-anak dapat mengembangkan keterampilan sosial sekaligus belajar tentang pentingnya menjaga lingkungan,” tambahnya.
Pendidikan juga menjadi pilar utama kota layak anak. Pemkot Surabaya tidak hanya berfokus pada pendidikan formal, tetapi juga menyediakan ruang publik untuk pembelajaran sepanjang waktu. Salah satu inisiatifnya adalah perpustakaan interaktif yang dilengkapi teknologi seperti Virtual Reality (VR) dan Augmented Reality (AR) untuk memberikan pengalaman belajar yang menarik.
Di sektor kesehatan, Surabaya memastikan ketersediaan klinik ramah anak di seluruh penjuru kota. Klinik ini memberikan akses mudah terhadap layanan kesehatan, termasuk pemeriksaan rutin, kesehatan mental, dan gizi.
“Kesejahteraan fisik dan mental anak adalah fondasi utama untuk tumbuh kembang yang optimal,” ujar Isa.
Keamanan anak juga menjadi prioritas utama. Rencananya, Surabaya akan menerapkan sistem keamanan berbasis teknologi seperti kamera pengawas cerdas dan sistem peringatan dini di area publik. Ini akan memberikan rasa aman bagi keluarga dan anak-anak.
Selain itu, Surabaya berkomitmen untuk menerapkan kebijakan yang mendukung hak-hak anak. Beberapa di antaranya adalah pendidikan gratis, akses layanan publik, dan perlindungan dari eksploitasi.
“Dengan infrastruktur yang memadai, fasilitas pendidikan yang inovatif, dan layanan kesehatan yang mudah diakses, Surabaya sedang mempersiapkan generasi muda untuk masa depan yang lebih cerah,” tutup Isa. (r6)