D-ONENEWS.COM

Temui Keluarga Korban di Tulungagung dan Blitar, Mensos Terjunkan Tim Psikolog

Tulungagung,(DOC) – Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini kembali menemui keluarga dan ahli waris korban meninggal tragedi Kanjuruhan Malang Jawa Timur, Sabtu(7/10/2022).

Pada kesempatan ini, Mensos Risma juga menyerahkan santunan untuk para ahli waris dan korban luka yang berada di Kota Tulungagung dan Blitar.

Di Tulungagung, Mensos menyerahkan santunan di Kantor Kecamatan Ngantru. Terdapat 6 ahli waris yang kehilangan anggota keluarganya menerima santunan dari Kementerian Sosial (Kemensos). Kemudian santuanan juga di berikan kepada 2 orang korban yang mengalami luka-luka.

Bukan hanya pihak korban, Mensos Risma juga menemui dua istri anggota Polres Tulungagung yang suaminya meninggal dunia dalam peristiwa sama.

Pada moment itu, Mensos menyampaikan duka cita dan bela sungkawa secara khusus kepada pimpinan dan anggota Polres Tulungagung sekaligus keluarga besar Polri.

“Bantuan tersebut merupakan bentuk ungkapan bela sungkawa dari pemerintah. Semoga bapak – ibu di beri kesabaran dan ketabahan,” ungkap Mensos di Ngantru, Tulungagung.

Berlanjut ke Blitar, Mensos kembali menyerahkan santunan untuk 5 ahli waris yang keluarganya meninggal dan 7 orang korban luka. Mensos juga menyampaikan ucapan bela sungkawa dan mendoakan keluarga korban, agar tabah menerima cobaan.

Ia menjelaskan, santunan untuk ahli waris korban meninggal sebesar Rp15 juta per-orang. Sedang untuk korban luka mendapat santunan sebesar Rp2 juta.

“Kemensos masih menunggu data lebih lanjut. Seperti korban luka ini kan ada yang sudah sembuh dan kembali ke rumah. Nah ini perlu di update,” kata Mensos.

Selain santunan, Mensos juga menginstruksikan kepada jajaran untuk membantu mengatasi trauma yang di alami keluarga korban.  “Kami telah menurunkan team untuk membantu mengatasi trauma yang di alami keluarga korban. Mereka awalnya terkonsentrasi ke wilayah Malang. Tapi saat ini sudah mulai bergerak melayani keluarga di Tulungagung,” ucapnya.

Tim psikolog di kerahkan dari berbagai unit pelaksana teknis (UPT) Kemensos yang tersebar di berbagai daerah. “Di Malang petugas kami sebanyak 30. Jumlah psikolog menyesuaikan jumlah keluarga yang membutuhkan penanganan,” jelas Mensos.

Para psikolog bekerja menyesuaikan dengan tingkat trauma yang di hadapi keluarga korban. Bila terjadi perubahan sikap dan perilaku yang lebih baik, tandanya trauma semakin bisa di atasi.

Perhatian Kemensos mewakili pemerintah RI ini, menuai sambutan baik dari Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Blitar Izul Mahrom. “Atas nama warga Kabupaten Blitar, kami mengucapkan terima kasih atas bantuan dan perhatikan terhadap warga kami,” kata Izul.

Sementara Koordinator Tagana Kabupaten Blitar M. Safinun Naja memberikan laproan ke Mensos Risma, bahwa masih ada korban luka yang belum memdapat santunan. Oleh karena itu, ia memohon agar Mensos memberikan bantuan tambahan kepada masyarakat terdampak peristiwa Kanjuruhan.

Mendengar permintaan itu, Mensos Risma langsung mengabulkan. “Nanti bantuan di koordinasikan dan di verifikasi Pak Safinun ya,” ujar Mensos Risma.

Perhatian pemerintah juga di berikan kepada Muhammad Muzaky Ma’sum yang datang dan terbaring di tempat tidur Kantor Kecamatan Garum. Pemuda 19 tahun itu, berhasil lolos dari ancaman maut, dengan luka di pangkal lengan kiri dan beberapa bagian di tangan kirinya.

Kepada Mensos, Muzaky mengungkapkan minatnya masuk Polri. Bahkan ia sudah menjalani beberapa sesi latihan dan bersiap mengikuti seleksi rekrutmen. Namun akibat tragedi Kanjuruhan, membuat cita-citanya harus tertunda. “Ya yang penting sembuh dulu. Setelah itu bisa ikut tes lagi,” kata Mensos memberikan semangat.(hm/r7)

Loading...

baca juga