D-ONENEWS.COM

Tiga Kandidat Sekda Lolos Seleksi Administrasi, Wakil Ketua DPRD: Mereka Punya Kemampuan Berbeda  

Surabaya,(DOC) – Lelang jabatan Sekretaris Daerah (Sekda) Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya sudah masuk tahap seleksi.

Muncul 3(tiga) nama kandidat yang ikut mendaftar, mengikuti seleksi jabatan Sekda. Mereka rata-rata menjabat sebagai Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemkot Surabaya.

Di antaranya, Ikhsan – Kepala Inspektur, kemudian Lilik Arijanto – Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga. Terakhir R Rachmad Basari – Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia.

Ketua Panitia Seleksi (Pansel) Profesor Mohamad Nuh menjelaskan, pendaftaran sudah berlangsung pada 2-6 Januari 2023 lalu. Ketiga nama kandidat itu, sambungnya, lolos seleksi tahap pertama atau administrasi.

“Seleksi administrasi pengisian jabatan pimpinan tinggi pratama Sekretaris Daerah Kota Surabaya pada tanggal 8 Januari,” katanya, Rabu(11/1/2023).

Setelah lolos administrasi, para kandidat harusnya mengikuti seleksi kompetensi jabatan, Selasa(10/1) dan Rabu(11/1). Namun sebelumnya, menurut Prof. M Nuh, masing-masing peserta sudah mengikuti uji kompetensi yang hasil penilaiannya masih berlaku. Dengan demikian, para peserta langsung mengikuti tahapan seleksi berikutnya, yakni test tulis, wawancara, pemaparan visi, misi, dan target peningkatan kinerja OPD di lingkungan Pemkot Surabaya.

Informasi dari Pansel, rangkaian tahapan seleksi itu akan berlangsung pada Minggu(15/1) dan Senin (15/1). Hasil test para kandidat akan di umumkan pada Selasa(17/1).

Seleksi Sekda di lingkungan Pemkot Surabaya ini, menjadi perhatian Wakil Ketua DPRD kota Surabaya, Reni Astuti.

Ia beranggapan masing-masing kandidat mempunyai keunggulan di bidangnya yang nantinya harus mampu menyelesaikan permasalahan di internal maupun eksternal birokrasi Pemkot Surabaya. “Tugas Sekda penting. Sebab dia adalah pejabat tertinggi di Pemkot Surabaya,” kata Reni Astuti.

Tak hanya itu, Sekda harus bisa menerjemahkan instruksi Wali Kota dalam menjalankan seluruh organisasi perangkat daerah. “Memang harus memiliki kemampuan problem solving (menyelesaikan masalah) dan kemampuan men-dirigen seluruh OPD,” sambung Reni.

Acuan kinerjanya, mengikuti visi dan misi yang di canangkan dalam dokumen rencana pembanguan jangka menengah maupun rencana kegiatan pembangunan tahunan.

“Sudah ada tema, fokus dan prioritas anggaran, hingga program yang harus di jalankan,” katanya.

Tantangannya, harus bisa menyelesaikan berbagai target tersebut dengan berbagai dinamikanya. Mulai dinamika sosial, politik, hingga ekonomi.

“Program itu harus bisa di jalankan sesuai target Kepala Daerah. Harus produktif dan menimbulkan iklim kerja yang sehat,” kata politisi PKS ini.

Termasuk, kemampuan komunikasi yang baik. “Sekda harus bisa berkomunikasi dengan berbagai pihak. Sebab, Sekda seringkali mewakili Kepala Daerah maupun wakilnya untuk berbicara dengan stakeholder lain,” katanya.

Dengan besarnya tanggungjawab dan tantangan seorang Sekda, ia menyarankan agar proses seleksi bisa menambahkan metode 360 degree feedback.

Yakni, metode penilaian kinerja dengan cara mengumpulkan informasi berupa umpan balik yang di peroleh dari berbagai pihak. Misalnya, rekan kerja hingga bawahan.

“Sehingga bisa mengetahui rekam jejak calon dari berbagai sumber. Pansel bisa menghimpun berbagai pertanyaan untuk di tanyakan kepada bawahan, rekan kerja, maupun atasan,” saran Reni.

“Kalau dari yang daftar, masing-masing punya kemampuan. Tugas Pansel untuk menggali dan mencari yang terbaik,” imbuhnya.

Seperti di ketahui, posisi Sekda Kota Surabaya hingga sekarang ini, di jabat oleh pelaksana tugas(Plt), Erna Purnawati – Asisten I bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat. Ia menggantikan posisi Sekda sebelumnya yang di jabat oleh Hendro Gunawan.(r7)

Loading...

baca juga