D-ONENEWS.COM

Tol Tengah Alternatif Terakhir Urai Kemacetan

tol-tengah-kotaSurabaya,(DOC) – Anggota Komisi C DPRD Surabaya, Vinsensius Awey menganggap pembangunan Tol tengah kota merupakan alternatif terakhir, apabila pembangunan akses jalan lainnya, seperti Froantage road, Jalur Lingkar Luar Barat, serta Middle East Ring Road tak mampu mengurai kemacetan. Meski, Tol Tengah Kota yang menghubungkan kawasan Waru, Wonokromo hingga Tanjung Perak masuk dalam urutan 28 dari 225 proyek strategis yang harus dipercepat pembangunannya. Di sisi lain,  Presiden Joko Widodo juga telah menerbitkan Peraturan Presiden No. 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Proyek Strategis Nasional(PPSN) tersebut.
“Sebaiknya akses jalan yang saat ini dimaksimalkan dulu, jika kemacetannya luar biasa, langkah terakhirnya Tol tengah Kota,” terangnya
Politisi Partai Nasdem ini mengatakan, pembangunan tol tengah kota, selain mengganggu estetika kota, juga mengakibatkan perekonomian di sekitar kawasan itu tak hidup.
“Menurut saya, Surabaya yang ditata sedemikian rupa sudah baik,” tuturnya
Apalagi, menurutnya di kawasan tengah kota nantinya sudah ada rencana pembangunan mass transportation. Jadi, upaya itu justru yang harus dipikirkan, bagaimana memindahkan kebiasaan orang dari kendaraan pribadi ke kendaraan umum.
“Jadi, pembangunan fly over atau tol tengah kota langkah terakhir,” tegasnya
Awey mengakui, keberadaan Tol tengah Kota merupakan alternatif untuk mengurai kemacetan, terutama yang ada di persimpangan. Namun, pembangunannya tetap menjadi alternatif terakhir. Sementara, menanggapi adanya Perpres, Vinsensius Awey tak mempermasalahkan, namun pelaksanaannnya tentunya bergantung pada kondisi di daerah.
“Silahkan Perpres, tapi harus melihat kondisi di daerah,” katanya.
Sebelumnya, Walikota Surabaya Tri rismaharini bersikeras menolak pembangunan Tol tengah Kota, dengan berbagai alasan , Pertama, menghendaki masyarakat menggunakan jalan tanpa bayar, kedua hanya orang tertentu yang bisa melewati tol. Kemudian ketiga, dalam teori pembangunan solusi mengatasi macet bukan memperpanjang jalan, namun memberikan sistem transportasi massal. Keempat, apabila jalan tol layang di tengah kota dibangun, nilai property di bawahnya pasti jatuh dan mati. Terakhir yang kelima, menurut Risma, pembangunan itu menimbulkan banjir karena kaki-kaki jalan tolnya akan memotong aliran air.(k4/r7)

Loading...