D-ONENEWS.COM

Tunggu Keputusan Wali Kota Risma, Ratusan Pedagang Minta Pasar Kapasan Tetap Dibuka

Foto: Harlina Pedagang Pasar Kapasan

Surabaya,(DOC) – Ratusan pedagang dan pegawai Pasar Kapasan Surabaya menolak keputusan Perusahaan Daerah Pasar Surya (PDPS) yang menghentikan operasional pasar grosir pakaian tersebut.

Mereka menganggap penutupan pasar Kapasan ini akan menimbulkan dampak sosial yang besar bagi para pedagang dan pegawai pasar.

Seorang pedagang pasar Kapasan, Harlina mengaku, sejak merebaknya Covid-19, penjualan mereka terus mengalami penurunan.
Hal yang sama juga disampaikan oleh pedagang pakaian lainnya di Pasar Kapasan, Hamid dan Mahmuda.

“Jangan ditutup dulu pak. Kita butuh makan, Kalau corona itu jangan dibahas terus, gak selesai,” ungkap Harlina kepada perwakilan PDPS, Sabtu(4/4/2020).

Berdasarkan data, jumlah pedagang di Pasar Kapasan sekira 5000 orang, belum lagi para pegawai pasar yang bergantung penghasilan dari aktivitas Pasar Kapasan.

“Jangan ditutup dulu. Sambil menunggu keputusan Bu Risma(Walikota Risma,red) Pasar Kapasan jangan ditutup dulu,” kata Harlina kembali yang disambut teriakan “Betul”, dari pedagang lainnya.

Para pedagang pasar Kapasan bersedia koorporatif dengan keputusan Direksi PDPS, asalkan hanya ditutup selama 3 hari saja.

“Kenapa baru sekarang bicara pencegahan Covid-19, padahal kejadiannya sudah sejak Februari lalu. Pemkot dan Bu Risma sudah memberikan alat cuci tangan di Surabaya, ternyata pasar belum sama sekali,” ungkap Hamid.

Penutupan pasar Kapasan selama 2 pekan ini, akan melemahkan ekonomi para pedagang pakaian dari kalangan menengah ke bawah.

“Penanganannya memang sih harus ditutup, ya tapi kan kami butuh makan. Anak saya dua dan saya sendiri(single parent,red),” kata Mahmuda saat diwawancarai wartawan.

Keputusan Direksi PDPS menutup Pasar Kapasan ini, juga mendapat penolakan dari anggota DPRD Kota Surabaya, Jhon Tamrun.(r7/div)

Loading...

baca juga