Surabaya,(DOC) – Upacara peringatan Hari Lahir Pancasila di gelar oleh jajaran Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya di Halaman Balai Kota Surabaya, Sabtu(1/6/2024) pagi. Tema upacara kali ini mengusung ‘Pancasila Jiwa Pemersatu Bangsa Menuju Indonesia Emas 2045’.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi selaku inspektur upacara mengatakan, nilai-nilai Pancasila terus di gulirkan di Kota Pahlawan.
Selaras dengan tema peringatan Hari Lahir Pancasila, Pemkot kini tengah membidik sumber daya manusia (SDM) untuk generasi (gen) milenial dan gen z.
“Di Surabaya sudah ada Musrenbang khusus milenial dan gen z atau khusus pemuda. Jadi Musrennbang tidak hanya untuk pembangunan fisik aja, tetapi pembangunan non fisik juga sangat di perlukan. Karenanya SDM harus terus di jalankan mulai dari tingkat anak-anak,” ujar Wali Kota Eri.
Ia mengaku sasaran Pemkot ini sama dengan amanat Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) RI, Prof. Yudian Wahyudi. Yakni selain menanamkan nilai-nilai Pancasila, perlu adanya strategi pengelolaan SDM pada kaum milenial dan gen z.
Kata Eri, generasi milenial dan gen z di Kelurahan Keputran, Kecamatan Tegalsari Kota Surabaya telah memulai Musrembang tersebut. Sejumlah usulan pun di kemukakan oleh para pemuda, seperti usulan terkait kegiatan musik, job fair, hingga e-sport. Tak hanya di satu lokasi saja, Musrembang ini juga terus di gulrikan di seluruh kecamatan se-Surabaya.
“Pancasila ini menjadi nilai-nilai dalam bermasyarakat, serta berorientasi pada pembangunan SDM. Pemuda di Surabaya berkumpul menjadi satu sehingga kegiatan akan semakin banyak dan beragam. Maka bisa guyub rukun mencontoh Kader Surabaya Hebat,” terangnya.
Nilai – nilai Pancasila Telah Berjalan di Surabaya
Wali Kota Eri mengingatkan bahwa sebagai warga negara Republik Indonesia, harus bisa menjalankan dan menafsirkan nilai-nilai Pancasila. Pertama, masyarakat di harapkan tidak lupa dengan sejarah dan perjalanan Bangsa Indonesia.
“Kedua, kita saling tolong-menolong dan menghormati. Alhamdulilah sekarang terbentuk Kampung Madani, serta ada orang tua asuh yang begitu banyak di Kota Surabaya,” ujar dia.
Ketiga, nilai-nilai Pancasila juga menafsirkan tentang toleransi. Salah satunya adalah Balai Kota Surabaya merupakan perwujudan rumah toleransi. Yakni, semua agama dan budaya bisa merayakan momen pentingnya di Balai Kota Surabaya. “Karena Balai Kota Surabaya terbuka untuk masyarakat dan semua agama,” tegasnya.
Keempat, saling peduli kepada sesama warga sehingga, terus menguatkan rasa guyub-rukun. Seperti Kampung madani yang menciptakan kepedulian sosial untuk mensejahterakan warga Kota Pahlawan. “Kalau nilai Pancasila itu dijalankan maka disitulah akan tercapai kesejahteraan untuk Kota Surabaya,” pungkasnya.(r7)