D-ONENEWS.COM

Wali Kota Surabaya Akan Seragamkan Seragam Sekolah, Tas dan Sepatu Sekolah

Surabaya,(DOC) – Saat meninjau simulasi pembelajaran tatap muka (PTM) hari pertama di sejumlah sekolah,  Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, mengungkapkan rencananya untuk menyamakan ratakan seragam sekolah, tas sekolah dan sepatu sekolah dengan model yang sama. Hal ini untuk menghilangkan kesenjangan sosial antar siswa, baik di sekolah negeri maupun swasta.

“Nanti harus sama semua, mulai dari seragam, tas, hingga sepatu. Kita akan buatkan. Ketika anak murid masuk sekolah, tidak ada lagi beda kaya dan miskin, kudu podo kabeh (harus sama semua),” kata Wali Kota Eri, saat meninjau pelaksanaan PTM hari pertama, Senin(6/9/2021).

Pada tinjuannya tersebut, Wali Kota Eri di dampingi Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota, Supomo mendatangi SMP 17 Agustus Surabaya, SDN Airlangga I, SMP Kristen YBPK I, SDN Kaliasin I, dan SMPN 6 Surabaya.

didampingi Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Supomo 

Ia menambahkan, pemenuhan peralatan sekolah nanti akan melibatkan UMKM, agar menggerakkan roda perekonomian kota Surabaya. Harga seragam, tas dan sepatu sekolah nanti, dijual dengan bandrol sama, meskipun lewat koperasi sekolah.

“Ini akan membantu pergerakkan ekonomi kita. Insya Allah ini kesepakatan kita bersama. Sehingga, kita menunjukkan bahwa Surabaya tidak ada lagi beda kasta tinggi dan rendah. Tidak ada yang bajunya orang kaya lebih bagus. Insya Allah seragamnya sama semua setiap sekolah,” tandasnya.

Mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini, juga menyadari, bahwa tidak semua wali murid mampu membeli seragam sekolah. Sebagai solusinya, lanjut Eri, dirinya meminta kepada seluruh lembaga pendidikan jenjang SD dan SMP untuk memberi form kepada setiap wali murid, agar mengisi pendapatan keluarganya, apakah termasuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) atau bukan. 

“Dari situ Pemkot bisa memetakan mana keluarga yang membutuhkan intervensi. Di situlah pemerintah hadir. Surabaya ini kan budayanya gotong-royong, bahu-membahu,” imbuhnya.

Selain itu, ia menyebut, banyak menerima pesan dari berbagai kalangan terkait program orang tua asuh. Mereka menyatakan kesediaanya untuk menjadi orang tua asuh. Ini menunjukkan, bahwa warga Surabaya memiliki empati untuk bergotong-royong membantu sesama. “Hari ini banyak yang mengirimkan pesan ke saya, mereka mau menjadi orang tua asuh. Inilah kehebatan warga Surabaya,” sebutnya.

Pada kesempatan itu, ia juga memastikan, tidak ada lagi penjualan seragam di koperasi sekolah. Para murid juga tidak diharuskan untuk membeli dan menggunakan seragam sekolah. Menurutnya, saat ini yang terpenting adalah murid-murid dapat mengikuti proses pembelajaran baik itu secara luring (PTM) atau secara daring. “Tidak ada lagi yang diwajibkan untuk beli seragam. Pakai baju bebas pun diperbolehkan kalau tidak ada seragamnya. Karena apa? Kita biarkan masuk dulu. Biar pendidikannya jalan dulu,” ujar Wali Kota Eri.

Oleh sebab itu, ia menegaskan, jika masih ada sekolah yang menjual ataupun mewajibkan muridnya untuk membeli seragam, wali murid diminta untuk segera melaporkan hal tersebut ke Dispendik Kota Surabaya. Selajutnya, Dispendik akan melakukan evaluasi terhadap sekolah tersebut. “Jika masih ada sekolah yang seragamnya bayar akan dilaporkan ke Dispendik. Sebab, sudah ada kesepakatan dengan seluruh kepala SD, SMP Negeri maupun Swasta di Kota Surabaya,” pungkasnya.(r7/hm)

Loading...

baca juga