D-ONENEWS.COM

Waspada Pencurian Data dari Fitur ‘Add Yours’ di Instagram

Jakarta (DOC) – Stiker “Add Yours” di Instagram, kini tengah banyak digunakan dan menjadi tren tersendiri di kalangan pengguna media sosial tersebut.

Dengan menggunakan fitur tersebut, pengguna bisa mengikuti atau memulai sebuah tantangan yang nantinya bisa dilanjutkan oleh pengguna Instagram lainnya.

Tantangan itu masih seputar berbagi informasi, baik mengunakan teks maupun foto. Misalnya tantangan untuk menunjukkan foto masa kecil, beda usia dengan pasangan, menyebutkan nama-nama panggilan, di kota mana saja pernah tinggal, bahkan ada juga tantangan untuk menunjukkan tanda tangan.

Semua fitur tersebut pada dasarnya bisa menimbulkan interaksi antar pengguna Instagram, baik yang saling mengikuti ataupun tidak.

Namun, di balik itu semua ada bahaya yang mengintai.

Informasi-informasi yang dibagikan bisa diakses oleh orang lain dan bisa saja digunakan untuk hal-hal yang tidak bertanggung jawab dan merugikan para pengguna.

Berikut salah satunya, dilansir dari Kompas.com, Rabu (24/11):

Pagi td temen sy tlp, nangis2 abis ditipu katanya. Biasalah, penipu yg tlp minta transfer gtu. Yg bikin temen sy percaya, si penipu manggil dia “pim”. “Pim” adlh panggilan kecil tmn sy, yg hanya org deket yg tau. Terus dia inget dia abis ikutan ini: pic.twitter.com/DdvW62ia0e

— Dita Moechtar (@ditamoechtar_) November 23, 2021

Lalu, bagaimana menyikapi pencurian data pribadi?

Pengamat media sosial Enda Nasution menyebut, sesungguhnya risiko yang sama atau kasus pencurian data pribadi tidak hanya terdapat dalam fitur “Add Yours” Instagram saja.

“Pada dasarnya tanpa stiker itu pun semua foto atau video yang kita posting ke IG Story selalu bisa dimanfaatkan untuk pihak tidak bertanggung jawab, kecuali akunnya kita private, jadi bukan karena fitur ‘Add Yours’-nya itu,” ujar Enda.

Ia menyebut, setiap informasi yang dibagikan di media sosial memang memiliki risiko keamanan untuk dimanfaatkan oleh orang lain dalam kejahatan.

“Selalu ada spektrum antara keamanan dan informasi yang kita bagikan. Kalau mau aman sama sekali ya tidak ikut posting apa pun, di ‘Add Yours’ atau posting lainnya,” tegas Enda.

Namun, hal ini bukan berarti para pengguna tidak bisa menggunakan fitur-fitur di media sosial.

Tidak menyebarluaskan data pribadi
Semua tetap bisa dan relatif aman dilakukan selama pengguna mengetahui batasnya.

“Informasi mana yang kiranya aman untuk dibagikan dan informasi mana yang lebih baik kita simpan,” kata Enda.

“Kalau mau lebih hati-hati ya waspada dengan informasi yang kita bagikan, lokasi, nama jalan, nomor rumah, data pribadi yang kita ikut posting,” lanjutnya.

Data-data yang mengarah ke ranah pribadi memang lebih baik untuk tidak disebarluaskan, karena berisiko akan disalahgunakan.

Enda pun menyarankan agar para pengguna lebih bisa mawas diri dan berhati-hati dalam berbagi informasi di media sosial.

“Kita sebagai pengguna media sosial harus sadar bahwa apa pun yang kita posting masuk ke ranah publik dan bisa diakses oleh siapa pun,” kata dia.

“Jadi berhati-hati dengan info yang kita posting-kan, baik ke media sosial maupun ke orang yang baru kita kenal,” pungkasnya. (kc)

Loading...