D-ONENEWS.COM

Belum Ditemukan Kasus Cacar Monyet, Pemkot Surabaya Tetap Tingkatkan Kewaspadaan

larangan bagi takjilSurabaya,(DOC) – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mulai meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran Virus Cacar Monyet atau Monkeypox. Seluruh warga di minta untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS).

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi (Cak Eri) berharap warganya lebih berhati-hati dengan tidak merasa takut berlebihan. Protokol kesehatan harus tetap di terapkan.

“Meskipun Bu Gubernur Jawa Timur Khofifah mengatakan kalau Jatim masih nol. Tapi kita harus tetap waspada dan menjaga protokol kesehatan,” kata Cak Eri, Jumat (26/8/2022).

Di wilayah Kota Surabaya belum ada catatan temuan kasus terinfeksi Virus Cacar Monyet atau Monkeypox. Namun Pemkot Surabaya tetap berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk menyiapkan lokasi isolasi/karantina bagi pasien di RSUD Dr. Soewandhie Kota Surabaya.

“Surabaya masih nol. Kalau di temukan kita langsung lakukan isolasi dan kita sudah siapkan juga lokasinya. Kita juga sudah berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jatim,” tandasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Surabaya, Nanik Sukristina menjelaskan langkah pencegahan Virus Cacar Monyet atau Monkeypox.

Menurut dia, warga di minta menerapkan PHBS dengan rajin mencuci tangan pakai air dan sabun atau menggunakan handsanitizer. Sekaligus memakai masker ketika berada di tempat umum.

“Untuk menghindari terjangkitnya paparan virus tersebut, sebaiknya memasak daging dengan sempurna. Menghindari kontak fisik / menjaga jarak dengan orang yang sedang sakit, terutama yang mempunyai gejala menyerupai Cacar Monyet,” jelas Nanik.

Selanjutnya, bagi warga yang sedang dalam kondisi kurang sehat /sakit, bisa menjaga jarak dengan masyarakat, serta memakai masker, dan tidak bepergian ke tempat umum.

“Cara mendeteksi penyakit Cacar Monyet adalah dengan mengenali tanda dan gejalanya. Di antaranya demam tiba-tiba 38,5 derajat celcius. Nyeri otot, sakit kepala, lemas, pembengkakkan kelenjar getah bening terutama pada daerah leher dan ketiak, dan ruam pada kulit terutama pada lipatan kulit,” terang dia.

Nanik mengaku bahwa upaya promosi kesehatan melalui sosialisasi tentang kewaspadaan terhadap penyakit Monkeypox sudah di lakukan. Sosialisasi melalui rumah sakit, perawat klinik dan lewat media sosial milik Dinas Kesehatan.

“Untuk penanganannya, apabila virus tersebut menjangkit warga Kota Surabaya akan di lakukan pelacakan kasus beserta kontak eratnya. Serta di lakukan pengambilan sampel bagi kasus untuk di kirim dan di periksakan ke Laboratorium Rujukan Nasional BKPK Kemenkes RI dan Laboratorium Institut Pertanian Bogor (IPB),” ungkap dia.

Jika terdeteksi kasus yang di duga Cacar Monyet, maka pasien akan di rujuk ke Rumah Sakit rujukan yang memiliki ruang isolasi khusus. “Hingga sekarang belum ada kasus Cacar Monyet di Surabaya,” tandasnya.

Ia menghimbau masyarakat agar memakai masker, rajin cuci tangan setelah kontak langsung dengan orang yang sakit.

Segera periksa ke fasilitas layanan kesehatan, apabila mengalami gejala mirip penyakit Cacar Monyet atau pernah melakukan kontak dengan pasien Cacar Monyet.

“Serta melaporkan ke Puskesmas terdekat apabila di temukan seseorang yang mengalami gejala seperti penyakit Cacar Monyet,” pungkasnya.(hm/r7)

Loading...

baca juga