D-ONENEWS.COM

Butuh Gelontoran Dana 2 Trilliun Untuk Peremajaan Pipa, Pertahun PDAM Kehilangan Air 100 Juta Meter Kubik

Foto: Mujiaman 

Surabaya,(DOC) – PDAM Surya Sembada berharap gelontoran dana Rp 2 trilliun untuk peremajaan jaringan pipa distribusi air bersih ke pelanggan.

Direktur Utama PDAM Surya Sembada, Mujiaman Sukirno, menyatakan, dana Rp 2 trilliun tersebut telah diajukan ke Pemkot Surabaya selaku owner perusahaan milik daerah.

“Jaringan PDAM ini lebih dari 6.000 Km, untuk percepatan peremajaan tergantung duitnya, kalau ada sekitar Rp. 2 Triliun, maka paling tidak 400 Km dalam waktu 2 tahun, tapi kalaupun tidak ada dibiarkan begini sampai saya pensiun sampai ada Dirut lagi belum selesai,” ungkap Mujiaman disela acara PDAM Mendengar dengan komunitas Whatsapp “Surabaya Oh Surabaya”(SOS) di hotel Mercure, Senin(13/1/2020).

Ia menambahkan, sekarang ini PDAM sedang melakukan peremajaan pipa sekitar 50 kilo meter, namun tak kunjung selesai karena terkendala faktor pendanaan.

Menurut Mujiaman, PDAM butuh sokongan dana untuk menyelesaikan pekerjaan itu secepatnya, guna peningkatan pelayanan ke pelanggan.

“Kita sudah melaksanakan itu, hanya 50 Km per tahun, dan bisa selesai dalam 120 Tahunnya,” terangnya.

Jika dibandingkan dengan Perusahaan air minum milik Negara kecil Singapura, yang berdiri sejak 1970, PDAM Surya Sembada Surabaya tertinggal jauh. Padahal dari segi usia, pengolahan air minum di Surabaya, sudah ada sejak jaman kolonial Belanda. Namun perkembangannya tak signifikan, bahkan masih banyak infrastruktur yang perlu diperbaiki.

Kini PDAM tengah mengembangkan proyek air siap minum dengan baku mutu kualitas dari umbulan.

“Tentu infrastruktur pendukung air siap minum milik PDAM adalah IPAM (instalasi pengelolaan air minum) dan lainnya saluran distribusi, cuma dua itu aja. Itu dibereskan pasti beres semuanya. Untuk sekarang belum (ada penambahan), dengan memiliki IPAM dengan kapasitas yang sekarang, sudah cukup besar. Apa lagi ada sistem perbaikan di distribusi, kita akan menambahkan pasokan otomatis dari situ. Sekarang air hilang sekitar 100 Juta Meter kubik per tahunnya,” tandasnya.

Meski begitu, Mujiaman ingin merubah image PDAM, yang produksi airnya masih jauh dari kata siap minum. Hal ini terungkap dengan keruhnya air, yang di distribusikan ke masyarakat Surabaya.

“Air keruh itu adalah salah satu masalah, yang lain masih banyak lagi, dan tentu kita akan dengarkan, dari para hadirin nanti, air keruh salah satunya, itupun juga kita jelaskan, yang ada yang keruh apa yang kita lakukan, bagaimana meminimalisir kedepan, harusnya bukan hanya itu, tapi bisa menyediakan air siap minum, saya seneng dituntut itu, tapi tentu harus dibantu,” tandas Mujiaman.

Sementara sebelumnya, PDAM banyak menuai  kritik dari warga, salah satunya warga di Surabaya barat dan Dharmawangsa yang mengeluhkan kualitas air produksi PDAM keruh.

Bahkan sejumlah warga juga mengeluhkan debit air distribusi yang sering mengecil dan sampai padam.(robby)

Loading...

baca juga