D-ONENEWS.COM

Dapat Bantuan Alat PCR Portable dari YPHTB, Wali Kota Risma: Hasil Test Swab Semakin Cepat

Surabaya,(DOC) – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dapat bantuan satu unit iPonatic full automated portable nucleic acid detection system atau PCR portable dari Yayasan Pelangi Hidup Bersama (YPHB). Alat ini merupakan penunjang percepatan penanganan Covid-19 di Surabaya.

Yayasan yang berdiri pada pertengahan April 2020, merupakan gabungan dari berbagai elemen masyarakat, mulai dari tokoh agama, akademisi, pengusaha sampai media massa.

Ketua YPHB, Muhammad Zakki menyatakan, bantuan ke Pemkot Surabaya itu sudah yang ke enam kalinya. Pertama bantuan berupa 239 petugas pengurus jenazah pasien Covid-19, kemudian bantuan 20 ton beras  lalu bantuan 1.610 masker N95 dan 2.400 rapid test kerjasama Yayasan Indonesia Sejahtera Barokah yang diserahkan sepanjang bulan April 2020.

Pada bulan  Mei dan Juni, YPHB kembali menyalurkan bantuan lagi berupa 1.200 unit rapid test, 16 ribu Hazmat dan masker N65 yang disalurkan ke 22 RS melalui Wali Kota Tri Risma.

“Jadi, ini bantuan yang keenam kalinya yang diserahkan ke Pemkot Surabaya,” kata dia.

Zakki menjelaskan bahwa PCR portable ini, sekarang sangat dibutuhkan Surabaya untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Mengingat juga banyaknya pasien yang harus diperiksa.

“Yang paling penting, bantuan dari teman-teman ini sebagai apresiasi kinerja Bu Wali yang 24 jam tercurah waktunya untuk menangani dan memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Kota Surabaya,” tegasnya.

Ia juga menyadari bahwa pemerintah tidak bisa bekerja sendirian, sehingga bantuan ini diharapkan bisa sedikit meringankan beban Pemkot Surabaya menyelesaikan pandemic Covid-19.

Dalam kesempatan itu, Wali Kota Tri Risma menyampaikan rasa terimakasihnya ke YPHB yang telah membantu PCR portable ini, lantaran sangat bermanfaat mempercepat tes swab.

“Alhamdulillah ini dibantu saat kita sudah selesai membangun Labkesda, sehingga tidak perlu lagi memindah alat yang ada di BBTKLPP (Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit) Surabaya,” katanya.

Menurut dia, Labkesda milik Pemkot Surabaya sudah selesai. Jika tidak dibantu PCR oleh YPHB, peralatannya memang mengambil yang ada di BBTKLPP. Namun, hal itu urung dilakukan karena sudah ada bantuan ini.  “Kalau kita ambil dari BBTKLPP itu minimal prosesnya paling cepat 4 hari, karena harus disterilkan dan sebagainya, artinya selama 4 hari itu tidak bisa melayani pemeriksaan swab, makanya Alhamdulillah ini dibantu, sehingga nanti kalau sudah selesai melakukan pemeriksaan di lapangan, alat ini bisa digunakan di Labkesda kita, karena di sana akan buka 24 jam nonstop” pungkasnya.(robby/hm)

Loading...

baca juga