D-ONENEWS.COM

Demo Tolak UU TNI di Surabaya Ricuh, Massa Lempar Molotov!

Demo Tolak UU TNI di Surabaya Ricuh, Massa Lempar Molotov!Surabaya,(DOC) – Ratusan massa menggelar aksi demo di Jalan Gubernur Suryo, Surabaya, depan Gedung Negara Grahadi, pada Senin (24/3/2025), untuk menyampaikan aspirasi terkait penolakan terhadap Undang-Undang (UU) TNI yang baru di sahkan. Aksi ini berlangsung di depan Gedung Negara Grahadi dan bertahan hingga petang hari.

Massa berkumpul di Jalan Basuki Rahmat sekitar pukul 13.25 WIB, kemudian bergerak menuju Gedung Negara Grahadi. Mereka mengenakan pakaian serba hitam dan membawa spanduk yang menyuarakan penolakan terhadap UU TNI. Selama perjalanan, mereka menyanyikan lagu-lagu yang biasa di nyanyikan saat demonstrasi.

Setibanya di depan Gedung Negara Grahadi, massa membentuk lingkaran dengan mobil komando di tengah, di lengkapi alat pengeras suara dan beberapa ban bekas.

Penutupan Jalan Gubernur Suryo

Petugas semprot water cannon ke massa yang demo menolak UU TNI di depan GrahadiPada pukul 13.35 WIB, akses Jalan Gubernur Suryo di tutup untuk umum karena massa semakin banyak dan mulai membakar ban bekas. Salah satu orator dari mobil komando menyerukan, “Satu komando, satu tujuan,” dan di ikuti dengan yel-yel, “Rakyat bersatu tak bisa di kalahkan,” saat orasi.

Aparat kepolisian berjaga di balik kawat berduri yang di pasang di depan Gedung Negara Grahadi.

Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Kota Besar (Satlantas Polrestabes) Surabaya mengalihkan arus lalu lintas di sekitar lokasi aksi. Kasatlantas Polrestabes Surabaya AKBP Herdiawan Arifianto menyatakan bahwa arus kendaraan dari arah Tunjungan menuju Grahadi di alihkan ke Jalan Embong Malang untuk roda empat.

Sementara roda dua di alihkan ke jalur belakang Taman Apsari. Pengalihan ini dilakukan untuk mencegah pertemuan arus lalu lintas yang dapat menyebabkan kemacetan lebih parah.

Situasi aksi sempat memanas ketika massa mulai melemparkan batu, petasan, hingga bom molotov ke arah petugas.

Aparat kepolisian yang menjaga demo UU TNI di depan Grahadi, merespons dengan menembakkan air dari water cannon. Hal ini bertujuan untuk membubarkan massa. Akibat kericuhan ini, beberapa peserta aksi mengalami luka-luka dan di larikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan.

Sebanyak 1.128 personel dari Polrestabes Surabaya, dibantu Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur, di kerahkan untuk mengamankan unjuk rasa tersebut.

Aksi demonstrasi ini merupakan bagian dari gelombang protes yang terjadi di berbagai daerah di Indonesia menolak pengesahan UU TNI. Para demonstran menuntut agar UU tersebut dicabut karena dianggap tidak sesuai dengan prinsip-prinsip demokrasi dan reformasi.(ang/kc/r7)

Loading...

baca juga