D-ONENEWS.COM

Dewan Prihatin Angka Putus Sekolah di Jatim Tinggi


Surabaya (DOC) – Angka putus sekolah di Jawa Timur yang tinggi menjadi keprihatinan sejumlah kalangan.
Untuk tingkat nasional, Jawa Timur merupakan provinsi kedua tertinggi angka putus sekolah mencapai 4.682 siswa setelah provinsi Jawa Barat.
Kondisi itu membuat anggota Komisi E DPRD Jatim, Mochamad Eksan prihatin. Kondisi ini membuktikan semangat belajar anak rendah, dan kesadaran pentingnya pendidikan bagi masa depan dari orang tua juga sama-sama rendah. Akibatnya, kualitas sumberdaya manusia dan daya saing Indonesia menjadi menjadi rendah di mata dunia internasional.
“Orang tua juga punya tanggung jawab untuk memberikan kesempatan anak-anak mendapatkan pendidikan, karena pemerintah telah menetapkan wajib belajar 9 tahun. Karena itu, tak boleh lagi ada siswa SD atau SMP yang putus sekolah,” tegas Eksan, Kamis (24/8/2017).
Perlu diketahui, dari data yang dikutip dari United Nations Children’s Fund (UNICEF), pada tahun 2016 lalu, jumlah putus sekolah di Indonesia sebanyak 2,5 juta anak. Jumlah tersebut terdiri dari anak SD 600 ribu, sementara anak SMP 1, 9 juta.
Anak-anak yang putus sekolah, disebabkan karena kekurangan biaya, bekerja membantu orang tua, melanjutkan pendidikan ke pesantren atau keterampilan, dan lain sebagainya.
Eksan pun mengingatkan, semua bangsa menyadari bahwa satu-satunya cara untuk mengubah nasib dan meningkat derajat sosial ekonomi bangsa, pendidikan adalah satu-satunya cara.
“Hanya pendidikan yang bisa mengangkat derajat suatu bangsa, hanya ilmu yang bisa menerangi dunia. Karena itu, seluruh anak bangsa harus mendapatkan kesempatan memperoleh pendidikan,” tegas Eksan. (bah)

Loading...

baca juga