Surabaya,(DOC) – Aplikasi pencetak Surat Keterangan Miskin (SKM) Online yang dibuat Pemkot Surabaya untuk mempermudah kinerja para Ketua Rukun Warga (RW) se Surabaya dalam pengurusan administrasi kependudukan, nampaknya belum berjalan maksimal.
Menurut Wakil Ketua DPRD Surabaya, Reni Astuti, banyak para ketua RW yang belum bisa mengoperasionalkan aplikasi SKM Online tersebut.
“Saat saya melakukan reses beberapa waktu lalu, banyak ketua RW yang mengeluhkan cara pengoperasian Aplikasi SKM Online. Jadi ini kendalanya, kenapa SKM online belum bisa berjalan maksimal,” ungkap Reni Astuti, Jumat(14/2/2020).
Kendala utama, lanjut politisi PKS ini, belum adanya jaringan internet di tiap-tiap Pos RW dan perangkat seluler yang dimiliki para ketua RW belum memadai untuk mengakses aplikasi tersebut.
“Seperti belum adanya jaringan internet di Pos RW, perangkat Hand Phone berbasis android, dan sistem pengoperasionalan aplikasi SKM itu sendiri. Ini harus menjadi catatan Pemkot Surabaya,” kata Reni.
Ia menilai, aplikasi SKM online sangat bagus diterapkan untuk meningkatkan pelayanan publik dengan memanfaatkan teknologi berbasis jaringan internet.
Apabila perangkat telah memadai, SKM online ini bisa diperluas fungsinya, bukan cuma untuk mendata penduduk kurang mampu dan menyalurkan BPJS kesehatan saja. Tapi juga bisa digunakan untuk pendaftaraan peserta didik baru (PPDB) jalur mitra warga, sekaligus intervensi pemerintah terhadap kesejahteraan warganya.
Sayangnya SKM Online yang diterapkan di level RW masih belum berjalan maksimal.
“Saya sarankan jangan terlalu lama rentan waktunya, antara publikasi SKM online dengan implementasinya di tingkat RW. Jadi aplikasi SKM Online ini sangat baik untuk menunjang peningkatan pelayanan publik. Apalagi penerapannya sampai tingkat RW. Cuma sayangnya dibawah belum maksimal,” pungkas Reni yang hendak maju sebagai Cawali Surabaya 2020.(robby)