D-ONENEWS.COM

Didampingi Wali Kota Eri, Presiden Jokowi Salurkan Bantuan PKH dan BPNT di Pasar Pucang

Surabaya,(DOC) – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bersama istrinya, Rini Indriyani mendampingi Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) menyalurkan sejumlah bantuan sosial (Bansos) ke warga Surabaya.

Bansos berupa Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). Bantuan ATENSI dan Bantuan Modal Kerja (BMK) yang di serahkan langsung oleh Presiden di Pasar Pucang Anom, Minggu(21/8/2022).

Kedatangan Presiden Jokowi ke Pasar Pucang Anom itu mendapat sambutan antusias dari warga. Bahkan, beberapa jam sebelum Presiden datang, mereka sudah memadati area pasar. Mereka ingin melihat langsung orang nomor satu di Indonesia ini.

Tiba di Pasar Pucang Anom, Presiden Jokowi masuk ke dalam pasar. Ia sempat menyapa warga dan berdialog dengan para pedagang. Selanjutnya, ia menyerahkan sejumlah bantuan dan berdialog langsung dengan para penerima bantuan itu. Setelah itu, ia juga sempat membagi-bagikan kaus kepada warga, bahkan ia juga sempat melayani warga untuk berfoto dan bersalaman.

Wali Kota Eri menjelaskan di Pasar Pucang Anom, Presiden memberikan bantuan PKH dan BPNT ke 100 Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Menurutnya, ini merupakan penyaluran tahap 3 yang sudah di salurkan.

“Selain itu, Bapak Presiden juga memberikan Program Atensi dari Kemensos ke 20 KPM. Dan juga Bantuan Modal Kerja (BMK) dari Kemensos kepada 10 penerima,” kata Wali Kota Eri.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kota Surabaya Anna Fajriatin menjelaskan bahwa PKH di Surabaya ada sekitar 45 ribu lebih, dan yang BPNT ada sekitar 85 ribu lebih. Keduanya ini beririsan, sehingga yang dapat PKH bisa mungkin dapat BPNT juga. “Jadi, ada kriteria yang memang beririsan. Makanya, satu orang penerima manfaat bisa dapat bantuan PKH dan BPNT, tergantung dengan komponen dalam keluarganya,” kata Anna.

Ia juga memastikan bahwa penyaluran bantuan PKH dan BPNT ini sudah masuk tahap ketiga, karena untuk tahap 1 dan 2 sudah selesai beberapa waktu lalu. Sampai sekarang, bantuan sudah tersalurkan sekitar 30-40 persen.

“Biasanya penyalurannya itu maksimal 3 bulan. Bahkan, kami terus melakukan percepatan-percepatan. Dinas Sosial bersama teman-teman kecamatan dan BNI berkolaborasi turut mengundang KPM-nya di kecamatan masing-masing. Hal ini kami lakukan untuk mempercepat penyalurannya,” ujarnya.

Meski begitu, Anna berharap warga Kota Surabaya tidak hanya bertumpu dan mengandalkan bantuan ini saja. Sebab, bantuannya hanya sekitar Rp 200 ribuan. Ia berharap warga bisa memanfaatkan bantuan program Atensi yang di berikan oleh Kementerian Sosial (Kemensos), karena bisa langsung membuka usaha dan pendapatannya pasti akan bertambah.

“Bahkan, ke depan bantuan dari Pemkot Surabaya dan Kemensos akan di rubah. Bagi yang usia produktif, Pemkot akan menyalurkan ke Program Padat Karya, sehingga warga bisa mendapatkan pendapatan dari program tersebut. Kalau dari Kemensos nanti, akan di alihkan menjadi Program Usaha Ekonomi, terutama untuk warga yang masih berusia 45 tahun ke bawah. Jadi, ayo manfaatkan program-program ini,” pungkasnya.(hm/r7)

Loading...

baca juga