Surabaya, (DOC) – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menggelar sosialisasi pendaftaran sertifikasi halal bagi UMKM. Acara ini diadakan di lantai 2 Gedung Siola pada Rabu, (18/9/2024). Pemkot Surabaya bekerja sama dengan Kementerian Agama (Kemenag) Kota Surabaya dan Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Sekretaris Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, serta Perdagangan (Dinkopumdag) Kota Surabaya, M. Awaludin Arief, menjelaskan bahwa tujuan sosialisasi ini adalah untuk memfasilitasi serta memastikan kualitas produk olahan UMKM binaan Pemkot. Dinkopumdag mengundang 30 pelaku UMKM untuk mengikuti sosialisasi ini.
“Kami mengundang UMKM yang produknya membutuhkan sertifikasi halal secara reguler. Karena persyaratan yang di perlukan cukup ketat, kami ingin memastikan UMKM memahaminya dengan baik,” jelas Awaludin.
Awaludin juga menjelaskan bahwa proses sertifikasi jalur reguler memakan waktu lebih lama. Fokus dari sertifikasi ini adalah memastikan kehalalan bahan-bahan yang di gunakan dalam proses produksi, baik untuk produk makanan maupun kosmetik.
“Contohnya, untuk membuat abon dari ayam atau daging, bahan ini harus melalui proses uji lab. Di situ akan di periksa apakah ada tambahan bahan lain seperti pengawet,” tambahnya.
Pelaku UMKM Ikuti Bimbingan Teknis
Selain sosialisasi, pelaku UMKM yang hadir juga mengikuti bimbingan teknis. Tujuannya agar mereka dapat lolos seleksi sertifikasi halal dari Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika (LPPOM) MUI.
Program sertifikasi ini tidak hanya untuk menjamin kualitas produk UMKM. Program ini juga mendukung rencana pemerintah menjadikan Indonesia sebagai destinasi wisata halal terbesar. Pemerintah menargetkan seluruh UMKM sudah bersertifikat halal pada Oktober 2024, namun target ini diperpanjang hingga 2026.
Pada tahun ini, Pemkot Surabaya menyediakan 50 kuota sertifikasi halal reguler dan 500 kuota sertifikasi halal self declare.
“Biaya sertifikasi halal reguler cukup besar, sekitar Rp2,5 juta per produk. Untuk self declare, kuotanya sudah hampir terpenuhi,” jelas Awaludin.
Pemkot Surabaya juga bekerja sama dengan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) untuk mendorong sertifikasi halal. Salah satunya adalah dengan menggelar Halal Festival di Balai Pemuda pada Agustus 2024. Awaludin berharap program ini dapat meningkatkan jumlah produk UMKM bersertifikat halal di Surabaya.
“Beberapa perguruan tinggi memiliki kuota untuk memfasilitasi sertifikasi. Pemkot menyediakan UMKM, sementara perguruan tinggi menyediakan anggarannya. Ini membantu karena anggaran Pemkot tidak cukup untuk semua biaya sertifikasi,” tutupnya. (r6)