Surabaya,(DOC) – Hari Rabu, tanggal 17 Agustus 2022, Republik Indonesia (RI) telah merayakan Hari Kemerdekaannya ke-77. Meski usianya sudah lebih setengah abad, namun perjuangan bangsa Indonesia masih belum berakhir.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi (Cak Eri) menyatakan, bahwa perjuangan merebut kemerdekaan dari para penjajah telah usai. Namun perjuangan bangsa ini dalam melawan kemiskinan, kebodohan dan anak putus sekolah, di nilai masih jauh dari harapan.
“Merdeka itu adalah terbebas dari belenggu penjajah dan memiliki hak – martabat yang sama satu dengan yang lain. Kalau hari ini kemerdekaan kita harus bertempur melawan kemiskinan, kebodohan, anak putus sekolah yang ada saat ini di Kota Surabaya,” kata Wali Kota Eri Cahyadi, Jumat (19/8/2022).
Ia menegaskan, jika Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya sekarang masih terus berjuang merebut kemerdekaan itu. Seperti mengentas kemiskinan, kebodohan dan anak putus sekolah.
“Maka hari ini kemerdekaan kita adalah untuk merebut kemerdekaan itu dari kebodohan, kemiskinan, pengangguran dan anak putus sekolah. Jadi, perjuangan kita masih berlanjut sampai hari ini,” tandasnya.
Pada bulan kemerdekaan RI ini, Cak Eri mengatakan, bahwa momentum yang paling ia sukai, ketika prosesi upacara pengibaran bendera merah putih. Menurutnya, filosofi pengibaran bendera dengan iringan lagu Indonesia Raya itu akan memunculkan semangat kepahlawan.
“Bahwa kita sebagai bangsa Indonesia harus terus berjuang sampai saat ini. Karena kebahagiaan harus kita raih seperti yang di impikan dan di idamkan seluruh pahlawan yang telah gugur mendahului kita,” tuturnya.
Bagi Cak Eri, setiap warga Negara Indonesia harus memiliki harkat, martabat dan derajat yang sama. Di Surabaya sendiri, ia menerjemahkan hal itu dengan terus mewujudkan rasa gotong-royong dan kebersamaan. “Maka di Surabaya harus kita wujudkan. Tidak ada yang lemah. Tidak ada yang kuat. Tapi bagaimana saling bergotong-royong untuk Kota Surabaya,” tegasnya.
Cak Eri mengaku butuh peran serta Kader Surabaya Hebat (KSH) serta masyarakat untuk mewujudkan impian itu. Menurutnya, Pemkot Surabaya tak akan bisa bekerja sendirian, tanpa bantuan KSH dalam memastikan intervensi ke warga agar tepat sasaran.
“Hari ini untuk melawan kemiskinan, melawan kebodohan, untuk mengatasi putus sekolah, kita membutuhkan data yang luar biasa (valid). Dan data hari ini (data) di pegang oleh Pahlawan Kota Surabaya,” katanya.
Ia-pun berpendapat, bahwa Pahlawan masa kini adalah Kader Surabaya Hebat (KSH). Karena bagi Cak Eri, perjuangan mereka tidak hanya satu. Tapi bagaimana mengentaskan kemiskinan, kebodohan dan anak putus sekolah dengan cara bersinergi bersama Pemkot Surabaya. “Jadi, Pahlawan masa kini di Surabaya adalah Kader Surabaya Hebat,” tandasnya.
Untuk itu pada Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77 Kemerdekaan RI ini, ia mengajak seluruh masyarakat untuk berjuang bersama pemerintah dalam melawan kemiskinan, kebodohan serta anak putus sekolah.
Seluruh rakyat Indonesia, khususnya warga Surabaya, harus memiliki harkat dan martabat sama termasuk di bidang pendidikan maupun kehidupan.
“Kita pastikan jangan sampai Surabaya ini bisa menjadi orang-orang yang kapitalis. Karena itu kita membutuhkan perjuangan, terus bergerak membangun dengan gotong-royong di Surabaya,” pungkasnya.(hm/r7)