Lumajang,(DOC) – Gunung Semeru alami erupsi tiga kali dengan di sertai semburan awan panas pada Selasa(21/5/2024).
Berdasarkan pengamatan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) di Pos Pantau Gunung Semeru Lumajang. Laporan erupsi pertama terjadi pukul 06.38 WIB. Erupsi ini tercatat di seismograf dengan amplitudo 22 milimeter berdurasi 4 menit 22 detik.
Namun, baik awan panas maupun letusan asap tidak dapat teramati secara visual lantaran gunung tertutup kabut tebal, sehingga, jarak luncur tidak di ketahui.
Laporan kedua, erupsi terjadi pukul 08.17 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 800 meter di atas puncak atau di ketinggian 4.476 meter di atas permukaan laut.
“Kolom abu vulkanik teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat laut. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 118 detik,” ujar Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Sigit Rian Alfian dalam keterangannya.
Gunung berapi yang berada di kabupaten Lumajang, Jawa Timur dengan ketinggian 3.676 mdpl itu kembali mengalami erupsi pukul 14.01 WIB. Tinggi kolom abu teramati sekitar 5000 meter di atas puncak atau di ketinggian 6325 meter di atas permukaan laut.
“Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat dan barat laut,” terang Richard Chaniago kepada redaksi d-onenews Lumajang.
Ia pun mengimbau warga agar tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan. Sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi). Di luar jarak tersebut, masyarakat dilarang melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan.
Menurutnya, jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan, berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.
Masyarakat juga dilarang beraktivitas dalam radius 5 Km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru, karena rawan terjadi bahaya lontaran batu (pijar), setelah Gunung Semeru alami erupsi. (mam/r7)